Berita Tabanan
Plafon SDN 3 Kukuh Jebol, Perbaikan Tidak Bisa Melalui DAK
plafon SDN 3 Kukuh di Desa Kukuh, Kecamatan Marga? kabupaten Tabanan jebol pada Senin Desember 2023
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Plafon SDN 3 Kukuh di Desa Kukuh, Kecamatan Marga? kabupaten Tabanan jebol pada Senin Desember 2023 lalu.
Plafon jebol karena kayu rangka bangunan sudah lapuk itu, nyaris menimpa siswa.
Dinas Pendidikan Tabanan pun sudah mendapat laporan dan turun ke lapangan.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan. I Gusti Putu Ngurah Darma Putra Utama mengatakan, bahwa untuk kondisi salah satu ruang kelas yang mengalami plafon jebol itu, belum tersentuh kegiatan DAK 2023.
Dan memang plafon jebol termasuk rusak ringan.
Yakni, diketahui dengan rangka atap dan rangka plafon dimakan rayap. Kemudian, mengakibatkan beberapa plafon jatuh terkena air hujan.
“Yang layak mendapat bantuan untuk DAK ada rusak sedang. Untuk rusak ringan tidak dapat,” ucapnya Kamis 7 Desember 2023.
Ngurah Darma menjelaskan, untuk rehabilitasi ruang SD mulai tahun 2022 melalui DAK pada tahun 2022 lalu, ada sekitar 16 sekolah dengan anggaran mencapai Rp 8.470.539.000. Sedangkan, Tahun 2023
Jumlah SD yang mendapat rehabilitasi ada sebanyak 6 sekolag dengan anggaran sekitar Rp 4.923.502.000.
Baca juga: Remaja 14 Tahun Nyalakan Korek Saat Beli Bensin, SPBU di Kerobokan Badung Terbakar
“Kalau untuk kategori rusak ringan nanti perbaikan itu merupakan kewajiban sekolah melalui dana BOSP atau partisipasi komite,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun untuk plafon yang rusak di SDN 3 Kukuh ini, ada tiga kelas yakni kelas IV, V dan VI. Bahkan bangunan tersebut diberlakukan double shiff untuk proses pembelajaran kelas I, II, dan III.
Pemberlakukan double shiff dibuat karena ruang kelas I, II dan III ini sedang proses perbaikan. Dimana atap ruang belajar kelas 3 ambruk Oktober tahun 2022.
Atap ambruk karena bagian penyangga lapuk ditambah sarat beban air hujan.
Kepala SDN 3 Kukuh Ni Nyoman Sudiratnadi mengatakan, bahwa jadi sebelum atap kelas 3 ambruk kami sudah pindahkan belajar ke perpustakaan.
Itu sebagai antisipasi karena saat itu, kayu penyangga sudah bengkok.
"Jebolnya Senin lalu. Siswa tidak sampai ada yang tertimpa, hanya terpercik serpihan saja tetapi tidak apa-apa," katanya.
Menurut dia, bahwa plafon jebol kemungkinan karena kerangka bangunan sudah lapuk.
Untuk sebelumnya, perbaikan itu hanya sulam tambal.
Pihaknya pun sudah melaporkan kepada aparat desa, komite untuk mencari solusi.
Dan saat ini, siswa-siswi oleh pihaknya dilarang untuk sementara waktu masuk kelas.
“Syukurnya siswa sudah selesai ulangan umum. Nanti siswa akan masuk seperti biasa namun hanya di luar kelas. Dan nanti untuk kelas 1 2 dan 3 akan menggunakan kelas baru," ungkapnya.
Di bagian terpisah, Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto mengakui, plafon yang jebol ini diduga karena bagian kerangka yang sudah lapuk.
Apalagi memang usia bangunan sudah dari tahun 1978. Kusen bangunan juga lapuk hingga jendela terlepas. Beruntungnya adalah saat ini, siswa memasuki masa liburan selesai ulangan semester.
Proses belajar mengajar nanti bisa menggunakan bangunan baru biar dilakukan double shiff kembali.
“Bangunan yang baru sudah rampung. Januari saja sudah bisa digunakan," bebernya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.