Berita Buleleng
Pneumonia Mycoplasma Merebak, Pegawai Hingga Pengunjung RSUD Diwajibkan Pakai Masker
RSUD Buleleng mewajibkan seluruh pegawai, pengunjung hingga pendamping pasien untuk menggunakan masker selama berada di areal rumah sakit.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - RSUD Buleleng mewajibkan seluruh pegawai, pengunjung hingga pendamping pasien untuk menggunakan masker selama berada di areal rumah sakit.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terkait merebaknya pneumonia mycoplasma.
Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi Jumat (8/12/2023) mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima pasien yang terpapar bakteri pneumonia mycoplasma.
Baca juga: Buleleng Sumbang Angka Petani Milenial Usia 19-39 Tahun Terbanyak, Totalnya 15.634 Orang
dr Arya pun mengaku tidak ada persiapan khusus untuk penanganan infeksi bakteri yang mulai mulai meningkat di China tersebut.
Sebab pihaknya sudah terbiasa menangani pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19.
Apabila pihaknya menerima pasien pneumonia mycoplasma, pasien kata dr Arya harus diisolasi untuk mencegah penularan.
Ruang isolasi kata dr Arya hingga saat ini masih tersedia.
Baca juga: Awalnya Lapor Jadi Korban rudapaksa, Kini IRT di Buleleng Ngaku Berhubungan karena Suka Sama Suka
Di mana untuk ruangan bertekanan negatif dilengkapi ventilator ada empat bed, serta lima bed untuk kasus yang lebih stabil dan analisa tingkat penularannya lebih rendah.
dr Arya menyebut gejala yang ditimbulkan bila terpapar pneumonia mycoplasma hampir sama dengan Covid-19, penularannya disebabkan oleh droplet.
Gejala yang dialami seperti demam, hidung mengeluarkan lendir, sakit kepala, batuk dan ada beberapa yang mengeluh sesak napas.
Baca juga: Gempa Bumi Tektonik M:1,8 Dirasakan di Gerokgak Buleleng, Ini Kata BMKG
Namun untuk pneumonia mycoplasma berupa bakteri, sementara Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV2.
"Ada bagian pengobatan yang sama, nutrisi sama. Yang beda pemberian antibiotik sesuai empirik pengalaman atau pemeriksaan kultur kepekaan bakteri. Kalau virus tidak memerlukan antibiotik itu penanganannya dengan anti bakteri. Bedanya di sana, penyebab dan penanganannya bed," jelasnya
dr Arya menyebut pneumonia mycoplasma ini dominan menyerang anak usia 3 hingga 15 tahun, kelompok rentan yang memiliki komorbid, serta kurang nutrisi (stunting).
Dengan merebaknya pneumonia mycoplasma, pihaknya hanya mewajibkan seluruh pegawai, pengunjung hingga pendamping pasien untuk menggunakan masker selama berada di areal rumah sakit.
"Tidak ada persiapan khusus, namun kehati-hatian dan mitigasi kami lakukan setiap hari. Ruang isolasi adam tenaga ahli juga tetap ada. Obat-obatan yang diperlukan mencukupi," terangnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.