Seputar Bali
Pemuda 24 Tahun Asal Bali Lulusan Jinan University Lahirkan Startup Villanesia Untuk Pariwisata
Seorang pemuda asal Denpasar, Bali, yang masih berusia 24 tahun, Andreas Chandra meluncurkan startup platform Villanesia untuk mendukung pariwisata
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ngurah Adi Kusuma
"Iya ini akan menjadi momentum bagi Villanesia dan meningkatkan tren positif dikarenakan akhir tahun merupakan periode liburan," ujarnya.
Baca juga: Ada Rotasi Pejabat Imigrasi Bali, Kakanwil Kemenkumham Bali : Langkah Strategis Untuk Penyegaran
Hal ini diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Bapak Sandiaga salahuddin Uno, yang mengatakan pada pidato utamanya.
“Selama dua tahun lebih pandemi COVID-19 telah menyebabkan perekonomian Indonesia khususnya Bali, menurun hingga 90 persen. Sudah saatnya masyarakat Bali, khususnya yang bergerak di industri pariwisata, bangkit," kata Sandiaga Uno.
"Harapan saya semoga ke depannya aplikasi ini mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memudahkan para pengguna aplikasi ini, untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Sukses selalu untuk Villanesia, buah karya masyarakat Bali," imbuhnya.
Villanesia membuktikan bahwa Bali tidak sekedar menjadi tempat berkumpulnya para digital nomad dunia, tetapi juga tempat titik awal para praktisi industri teknologi Indonesia memperkenalkan wajah pariwisata Indonesia secara nasional dan global.
Sekaligus menjawab ketidakpuasan-ketidakpuasan yang terjadi baik dari pemilik villa atau properti wisata maupun dari wisatawan yang akan melancong ke destinasi wisata.
Travel Blogger, Gaby Annisa Angelistia, menyampaikan bahwa aplikasi karya penduduk lokal Bali harus didukung oleh semua pihak pelaku industri pariwisata digital.
"Sudah saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam hal pengembangan teknologi pariwisata yang memiliki kearifan dan keunggulan kompetitif lokal, apalagi Bali menjadi salah satu pintu Indonesia menjangkau wisatawan mancanegara," tuturnya.
Product Manager Villanesia, Eko Mardianto menjelaskan, bahwa aplikasi Villanesia yang sudah bisa diunduh melalui Google Playstore dan App Store ini menargetkan setidaknya 2.000 pengguna per tahun dan 800 pemilik villa dan properti wisata di Indonesia mengoptimalkan pemasaran mereka melalui aplikasi yang baru diluncurkan pada Selasa 12 Desember 2023 ini.
Adapun jenis-jenis akomodasi yang terdapat di Villanesia termasuk villa, cabin, campervan, kapal phinisi dan lain sebagainya.
“Banyak kemudahan yang diberikan oleh aplikasi Villanesia baik bagi pemilik villa maupun wisatawan, antara lain kemudahan melakukan pemesanan, beragam metode pembayaran terpercaya dan dukungan penuh dari pihak manajemen yang sudah berpengalaman di industri pariwisata. Kami optimis dapat membantu meningkatkan pertumbuhan industri pariwisata Indonesia melalui ekosistem digital yang kami buat,” jelasnya.
Director of Sales dari Alex Villa Management, Ode Dede, sebagai pengelola villa di Bali mengaku sedang mencoba meraih momentum kembalinya industri pariwisata setelah pandemi COVID-19.
"Kerap kami dibebani biaya-biaya pemasaran yang lumayan mencekik, ini kesempatan memperluas jangkaun kami, orang lebih banyak tahu pariwisata bangkit lagi dan Bali kembali seperti dulu lagi untuk berlibur," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.