Covid di Bali
Kasus Kembali Melonjak, Warga Denpasar: Ekonomi Terpuruk Lebih Membahayakan dari Covid-19
warga Kota Denpasar mengaku sudah lelah dengan drama Covid-19, meminta agar berita Covid-19 tidak dibesar-besarkan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus Covid-19 kembali naik belakangan ini.
Termasuk di Bali, juga ditemukan puluhan kasus terkonfirmasi Covid-19.
Terkait hal itu, warga Kota Denpasar mengaku sudah lelah dengan drama Covid-19 ini.
Salah seorang pengusaha kue di Ubung, Adrian Suwanto mengatakan jika berita soal Covid-19 bisa memicu ekonomi terpuruk lagi.
Baca juga: COVID Merebak, Dinkes Karangasem Himbau Warga Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Padahal, ekonomi baru saja menggeliat dan usahanya baru bisa berjalan normal setelah hantaman Covid-19.
"Jangan dibesar-besarkanlah kasus Covid-19 ini. Saya sudah capek dengan drama Covid. Ini usaha saya baru mulai tumbuh, masak ada berita buruk lagi," kata Adrian yang diwawancarai, Kamis, 14 Desember 2023.
Dirinya pun menyebut ekonomi yang terpuruk lebih berbahaya dari pada Covid-19.
"Sudahlah, kita hidup berdampingan saja dengan Covid-19, jangan dibesar-besarkan lagi. Saya katakan ya, ekonomi terpuruk itu jauh lebih membahayakan dari Covid," katanya geram.
Sementara itu, Bayu Satra yang merupakan pengusaha abon dari Penatih juga meminta agar berita Covid-19 tidak dibesar-besarkan.
"Covid itu muncul karena diberitakan. Kalau nggak diberitakan, pasti mati itu Covid," katanya.
"Sudahlah, bodo amat dengan Covid, saya mau fokus dengan usaha abon saja," katanya.
Sementara itu, Made Sugiarta pemilik usaha rias di Panjer juga meminta agar Covid-19 tak dibesar-besarkan lagi.
"Kemarin pas Covid-19 panjang, make up rusak, baju-baju jamuran semua. Masak mau lagi mengulang hal yang sama?" katanya. (*)
Kumpulan Artikel Covid
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.