Kasus Covid19
Asosiasi Pariwisata Bali Soal Kasus Covid-19 Kembali Merebak, BTB: Sudah Punya Sistem Deteksi
Asosiasi pariwisata Bali tanggapi adanya varian baru kasus Covid-19, yang saat ini santer terjadi di Singapura
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ngurah Adi Kusuma
“Bahkan sebelum pandemi, di Eropa, banyak orang tua meninggal saat musim dingin karena gangguan pernafasan,” terangnya.
Kuhn mengaku, belum dapat melihat pasti dampak merebaknya kasus baru ini terhadap pariwisata Bali.
Baca juga: Orang Tua Diminta Awasi Perilaku Anak Saat Libur Sekolah
Meski demikian, dirinya menyarankan bagi pelaku pariwisata agar tetap memakai masker saat bekerja melayani tamu sebagai bentuk antisipasi.
“Kita mulai mengarah kesana, kalau memang betul itu, nanti menjadi ancaman,” katanya.
Kondisi ini, menurut dia, hendaknya diambil positifnya dengan meng-grab wisatawan domestik (wisdom) agar tak sampai wisata ke luar negeri apalagi Singapura.
Dengan demikian, pariwisata dalam negeri semakin kuat. Selain itu libur di Bali juga lebih murah, maka kamar hotel di Bali dapat terisi penuh, restoran penuh, tour and travel banyak memiliki tugas.
“Singapura kan mahal 3-4 kali lebih mahal dari Bali untuk harga kamar hotelnya, belum lagi tiket tiket pesawatnya,” ujarnya.
Maka dengan adanya larangan ke Singapura akan memberi dampak positif terhadap pariwisata Bali.
Singapura merupakan hub kunjungan ke beberapa negara khususnya di Asia. Hal ini dinilai akan berdampak terhadap pariwisata Bali.
“Ke Bali saja dari Singapore Airlines itu. Jadi orang mau kemana lewat Singapura termasuk ke China, Vietnam, Myanmar, ke Jepang, memang hub paling hebat,”
“Kebetulan dia tidak punya domestik flight, hanya punya internasional flight sehingga menerbangi seluruh ibukota negara,”
“Eropa diterbangi tidak hanya sekali tapi beberapa kali, ke Bali enam kali,” tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.