Berita Tabanan

Jelang Akhir Tahun 2023, Total 850-an Kecelakaan Terjadi di Tabanan Bali, 68 Meninggal Dunia

Jelang Akhir Tahun 2023, Total 850-an Kecelakaan Terjadi di Tabanan Bali, 68 Meninggal Dunia

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Polisi melakukan olah TKP di Abiantuwung kecelakaan yang membuat satu pengendara meinggal dunia pada Senin 11 Desember 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Total ada 850-an kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada akhir tahun 2023 ini.

Itu tercatat dalam sistem IRSMS Mabes Polri yang dilaporkan Satlantas Kabupaten Tabanan.

80-an persen kecelakaan didominasi karena faktor Out of Control (OC) atau kekurang hati-hatian pengemudi.

Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Adrian Rizki Ramadhan mengatakan 850 kejadian kecelakaan itu tercatat baik pengguna jalan roda dua, empat dan kendaraan besar lainnya.

Dari kecelakaan itu, ada sebanyak 68 orang meninggal dunia.

Kemudian, total korban luka berat ada sebanyak lima orang dan luka ringan sebanyak 951 orang.

Total untuk kerugian sekitar Rp 833.850.000 juta dari seluruh kejadian kecelakaan.

“Antara tahun 2023 dengan 2022 bisa dipastikan tidak ada peningkatan kasus. Yang menjadi berbeda pada data, karena sistem klaim BPJS yang sudah berbeda,” ucapnya, Selasa 19 Desember 2023.

Baca juga: Lakalantas Maut di Jalan Bypass Ngurah Rai Denpasar Bali, Bule Belanda Meninggal Dunia Ditempat

Untuk data 2022 sendiri, ada 445 kasus 

meninggal dunia 54 orang, dengan luka berat dua orang dan luka ringan 570 kasus.

Dengan kerugian materiil mencapai Rp 1,068,325,000.

Adrian menyebut, kejadian lakalantas dominan terjadi di wilayah Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk.

Untuk di daerah kota dan jalan lainnya juga terjadi dan juga sebagian lainnya di Jalan Denpasar-Singaraja.

Jalur nasional Denpasar-Gilimanuk, menjadi fokus untuk pantauan lalu lintas pengendara di Kabupaten Tabanan oleh pihaknya.

Apalagi ini menjelang pergantian tahun 2023 ke 2024. Yang mana, nantinya volume orang dan kendaraan akan meningkat datang ke Bali.

“Ya tentu kami akan lebih mendisiplinkan pengendara karena menjelang akhir tahun dan pergantian tahun,” ungkapnya.

Menurut dia, yang membuat data antara 2022 dan 2023 seakan-akan ada peningkatan drastis, itu karena sistem klaim BPJS yang berbeda.

Dimana, sebelum 2023 kecelakaan ringan karena OC, kecuali meninggal dunia tidak harus dengan LP.

Atau hanya keterangan polisi saja.

Namun, pada 2023 ini baik kecelakaan kecil hingga berat seluruhnya harus menggunakan LP.

“Karena di 2023 tidak bisa lagi, untuk klaim BPJS atau jasa raharja dengan surat keterangan atau wajib menggunakan LP. Maka seluruh kecelakaan itu terdaftar di IRSMS sistem pusat. Semua sekarang luka lecet dikit pun berurusan dengan BPJS wajib menggunakan LP. Karena itu sepertinya meningkat. Dulu, banyak kejadian yang tidak harus menggunakan Laporan polisi sehingga tidak tercatat. Atau hanya cukup dengan surat keterangan yang memang tidak tercatat dalam sistem,” paparnya.

Adrian mengaku, kebanyakan lakalantas di Tabanan itu dikarenakan OC. Atau hampir 80 persen. Kecelakaan berat itu tidak sampai 15 persen dan sisanya karena faktor lainnya.

Ia menegaskan, bahwa pihaknya mengimbau kepada seluruh pengendara mengenakan kelengkapan kendaraan.

Misalnya saja, pemotor roda dua mengenakan helem jaket celana panjang dan sepatu.

Kemudian penggunaan safety belt kepada roda empat dan kendaraan besar lainnya.

Kemudian pengendara juga diminta memperhatikan bentuk jalan di sepanjang jalur rawan Denpasar-Gilimanuk.

“Selain itu juga perhatikan rambu dan terpenting jalan yang dilewati itu benar-benar dipahami dan terus berhati-hati,” tegasnya.

Sebelumnya, Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan meninggal dunia paling terbaru adalah kejadian di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, di wilayah Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Minggu 10 Desember 2023 malam hari lalu.

Dari olah TKP, diketahui bahwa ada dua kendaraan yang mengalami lakalantas malam kemarin sekitar pukul 21.00 Wita.

Yakni kendaraan, motor Yamaha N-Max No Pol DK 4987 GBM dengan motor Honda Scoopy Nopol DK 4091 GAV.

Satu orang meninggal dunia dari kecelakaan kemarin malam, yakni 

I Putu Roy Santika, 22 Tahun, warga Banjar Abiantuwung Abiantuwung Kaja, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, mengalami pendarahan pada kepala, meninggal dunia di TKP.

Dan yang dibonceng ialah Ni Luh Suci Wulandari, 17 tahun mengalami luka robek pada pipi sebelah kanan, tidak sadarkan diri, dan dirawat di BRSUD Tabanan. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved