Berita Badung

Disperpa Badung Gunakan Drone untuk Kendalikan Hama

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bakal memanfaatkan teknologi drone dalam mempercepat upaya pengendalian hama tumbuhan khususnya pada tanaman padi

Ist
Kadisperpa Badung, I Wayan Wijana saat melihatkan drone pertanian yang digunakan untuk mengendalikan hama. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bakal memanfaatkan teknologi drone dalam mempercepat upaya pengendalian hama tumbuhan khususnya pada tanaman padi.

Penggunaan teknologi drone disinyalir mampu mengefisienkan waktu petani dan juga mempercepat penyemprotan.

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung saat ini membentuk dan melatih tim pengendalian hama yaitu Tim Unit Reaksi Cepat (URC).

Baca juga: Hasil Pemantauan, Bawaslu Badung Temukan 550  Surat Suara DPR RI Rusak

Sehingga pengendalian hama di beberapa subak di Badung cepat teratasi.

Percobaan penerbangan pun beberapa kali sudah pernah dilakukan.

Termasuk telah dicoba di lapangan Puspem Badung. Drone pertanian yang dapat membawa pestisida ini dapat dioperasikan selama 15 menit oleh tim URC Disperpa.

Baca juga: Tarif Retribusi DTW di Badung Tak Berubah, Dispar Tunggu Turunan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2022

Kepala Disperpa Badung, I Wayan Wijana mengatakan, penggunaan teknologi drone salah satu upaya mempercepat kinerja petani.

Selama ini yang dihadapi petani untuk meningkatkan produksi pangan adalah adanya serangan hama.

“Tentunya hal ini dapat  menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak optimal, bahkan jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan gagal panen,” ujarnya Jumat (22/12/2023).

Pihaknya mengakui, selama ini petani melakukan upaya pengendalian hama dengan menggunakan tenaga manual berupa hand sprayer sehingga membutuhkan waktu lama.

Baca juga: Tarif Retribusi DTW di Badung Tak Berubah, Dispar Tunggu Turunan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2022

Selain memakan waktu ongkos mahal. “Jadi kalau manual tentu lama, karena menyemprotkan manual. Namun kalau menggunakan teknologi drone, sekali terbang langsung bisa menyembut beberapa sawah,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya berupaya mempercepat penanganan serangan hama dengan drone pertanian. Pengoperasian drone telah dilakukan dengan pembentukan dan pelatihan URC.

“Tim URC akan bertugas untuk melakukan pengendalian hama khususnya didalam kawasan yang dampak serangannya cukup luas. Melalui upaya ini diharapkan dapat mempercepat penanganan, mencegah penyebaran hama dan mengurangi ongkos tani,” harapnya.

Baca juga: Dishub Badung Siagakan Ratusan Personel Untuk Amankan Nataru 2024

Disinggung mengenai kapasitas drone, Wijana mengaku drone tersebut bisa membawa 10 liter pestisida dalam sekali terbang.

Sehingga pihaknya memastikan penggunaan drone dapat membantu petani. “Jadi saat ini baru terdapat satu buah drone pertanian. Satu drone ini sekali terbang membawa 10 liter pestisida,” ucapnya.

Mengenai harga drone, Wijana mengaku tidak hafal. Meski demikian pihaknya mengakui jika drone tersebut pengadaan baru. Bahkan jika efektif tahun depan akan tambah lagi.

“Ini kita terus melakukan percobaan dulu, untuk memaksimalkan terbang drone,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved