Pemilu 2024
Debat Cawapres, Tim Pemenangan AMIN Bali : Kami Sampaikan Keadilan, Pemerataan, dan Kemakmuran
Debat Cawapres, Tim Pemenangan AMIN Bali : Kami Sampaikan Keadilan, Pemerataan, dan Kemakmuran
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tim Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) Provinsi Bali beri tanggapan soal performa Cak Imin ketika debat Cawapres.
Jurkam Tim Pemenangan AMIN Bali Ahmad Baraas mengatakan, Cak Imin tampil cukup baik ketika debat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PKB itu dikatakan telah menyampaikan soal pemerataan, keadilan, dan kemakmuran.
“Performanya Gus Muhaimin cukup bagus karena dia sudah menyampaikan pokok pikiran yang sesuai dengan visi-misi paslon AMIN.”
“Semua yang disampaikan mengarah kepada keadilan, pemerataan, dan kemakmuran,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Sabtu 23 Desember 2023.
Diketahui, Cak Imin mendapat “serangan” dari Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka soal IKN dan State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Gibran, mempertanyakan konsistensi Cak Imin dalam mendukung pembangunan IKN. Sementara SGIE, Gibran mempertanyakan langkah Cak Imin dalam meningkatkan peringkat Indonesia.
Menanggapi hal ini, Ahmad Baraas mengatakan IKN telah diatur dalam Undang-Undang.
Baca juga: Pertunjukan Wayang Dug Byor, Harap Semangat Perjuangan Tertanam di Tubuh Kader NasDem
Namun, bila ada gagasan untuk mengevaluasi pembangunan IKN, sah-sah saja diwacanakan. Sebab, setiap orang dikatakan berhak memiliki pendapat yang berbeda.
“IKN itu kan sudah menjadi UU. Setiap warga negara itu harus mendukung. Terikat. Tapi kalau kemudian ada gagasan, yang mengevaluasi bahwa IKN perlu disempurnakan konsepnya apakah salah? Kan tidak. Setiap orang berhak berbeda pendapat,” jelasnya.
Bagi Ahmad Baraas, berbeda pendapat bukan berarti tak konsisten. Pihaknya dikatakan tetap konsisten dalam tujuannya menghadirkan keadilan dan pemerataan.
“Untuk mengubah itu kan lewat UU juga. Jadi berbeda pendapat bukan berarti orang itu tidak konsisten. Konsisten itu pada tujuan. Tujuannya kan untuk keadilan dan pemerataan,” imbuhnya.
Sementara soal SGIE yang membuat Cak Imin kewalahan menjawab, Ahmad Baraas memandang pertanyaan Gibran tak bermutu.
Pertanyaan itu, kata Ahmad Baraas, dikatakan layaknya lomba cerdas cermat. Sedangkan debat Cawapres disebutnya merupakan debat soal gagasan, bukan soal hafalan.
Dia menegaskan, Cak Imin memahami betul soal konsep Syariah yang terkandung dalam pertanyaan Gibran tentang SGIE.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.