Seputar Bali
Topan Mohon Keringanan Usai Dituntut Penjara 16 Tahun, Tempelan Sabu Bawa ke Bui
Terdakwa Topan Widhi Nugroho (42) meminta keringanan hukuman kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar
Penulis: Putu Candra | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terdakwa Topan Widhi Nugroho (42) meminta keringanan hukuman kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.
Permohonan itu disampaikannya dalam pembelaan (pledoi) secara tertulis. Nota pembelaan telah dibacakan di persidangan oleh tim penasihat hukumnya di persidangan.
Nota pembelaan diajukan menanggapi tuntutan pidana penjara selama 16 tahun yang dilayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Diketahui, Topan dituntut pidana atas kasus tindak pidana narkoba. Ia nekat mengambil tempelan sabu di Sesetan atas perintah Yulius, hanya karena berhutang budi.
Baca juga: Sebanyak 82,52 Persen Wajib Pajak Berhasil Memadankan NIK-NPWP
Namun apes, usai mengambil tempelan sabu, pria yang pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan ini diringkus petugas kepolisian.
"Pembelaan tertulis sudah kami bacakan. Pada intinya kami memohon kepada majelis hakim agar menjatuhkan putusan seringannya kepada terdakwa,”
“Terdakwa sudah mengakui dan menyesali perbuatannya," jelas Gusti Agung Prami Paramita selaku penasihat hukum terdakwa, dikonfirmasi, Selasa, 26 Desember 2023.
Terhadap pembelaan yang diajukan, kata Prami Paramita, JPU pun sudah menanggapi. Dalam tanggapannya, jaksa tetap pada tuntutan yang telah diajukan.
"Jaksa tetap pada tuntutannya. Sidang sidang putusan minggu depan," ungkap advokat yang bergabung di Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Denpasar ini.
Baca juga: 33.757 Orang Masuk Bali Melalui Pelabuhan Gilimanuk di Hari Natal, Ini Prediksi Puncak Arus Balik
Diberitakan sebelumnya, JPU menuntut terdakwa Topan dengan pidana penjara 16 tahun, dan denda Rp 1,5 miliar, subsider 6 bulan penjara.
Ia dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah tanpa hak atau melawan hukum untuk menerima, menjadi perantara dalam jual beli narkotik golongan I melebihi 5 gram.
Perbuatan terdakwa melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotik. Ini sebagaimana dakwaan alternatif pertama JPU.
Diketahui, terdakwa Topan diringkus di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Senin, 18 September 2023 sekitar pukul 04.00 Wita.
Dari tangan terdakwa, berhasil diamankan narkotik jenis sabu seberat 100,86 gram.
Terjerumusnya terdakwa dalam peredaran gelap narkoba berawal dari perkenalannya dengan Yulius (buron) sekitar tahun 2017.
Keduanya kenal karena sama-sama menjalani hukuman di Lapas Kerobokan.
Setelah menghirup udara bebas Maret 2022, terdakwa kembali berkomunikasi dengan Yulius via Facebook.
Baca juga: Pertunjukan Seni Budaya Hingga Festival Musik Akan Meriahkan Festival Pandawa ke-12
Beberapa hari kemudian Yulis menghubungi terdakwa, meminta tolong mengambilkan tempelan sabu di seputaran Jalan Raya Sesetan.
Terdakwa pun meluncur ke lokasi, saat mengambil paket sabu tiba-tiba terdakwa didatangi petugas kepolisian. Ternyata pergerakan terdakwa telah dipantau oleh petugas kepolisian.
Selanjutnya dilakukan penggeledahan terhadap terdakwa. Dari tangan terdakwa, petugas kepolisian berhasil mengamankan 1 paket sabu seberat 100,86 gram.
Juga 1 unit ponsel yang digunakan terdakwa berkomunikasi dengan Yulius.
Saat diinterogasi, terdakwa mengaku, baru sekali mengambil tempelan sabu atas perintah Yulius.
Terdakwa mau mengambil tempelan, karena merasa berhutang budi kepada Yulius.
Ketika menjalani hukuman bersama-sama di Lapas Kerobokan, terdakwa sering dibantu dan ditanggung makanan dan keperluan lainnya oleh Yulius. CAN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.