Ayah I Nyoman Suwirta Meninggal

Ayah Mantan Bupati Klungkung Meninggal Dunia usai 14 Hari Dirawat di RSUD Klungkung

Duka menyelimuti keluarga mantan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta . Ayah dari Suwirta, Made Baum (96) meninggal dunia

|
Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM / Eka Mita Suputra
Mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika merawat sang ayah, Made Baum (96) yang terbaring lemah diusia renta, Minggu (15/10/2023). 

Setelah semua pakaian terbungkus rapi, Suwirta langsung ikut mengangkut barang-barang pribadi ke rumahnya di Banjar Siku, Desa Kamasan.

Di rumah berlantai dua tersebut, beberapa keluarga dari Bupati Suwirta juga tampak sibuk berkemas-kemas.

Beberapa pegawai tampak sibuk menata berbagai tanaman hias, yang dipindahkan dari rumah jabatan ke rumag pribadi. Suara ayam jantan, membuat suasana rumah pribadi Suwirta kian ramai.

"Barang-barang yang saya bawa ke rumah pribadi ini semua barang pribadi. Seperti pakaian, alat tulis, tanaman hias. Sementara mebeler nanti akan dilelang, demikian halnya mobil dinas," jelas Suwirta.

Suwirta berbegas masuk ke dalam rumah pribadinya. Di salah satu kamar, ayah dari Suwirta, I Made Baum (96) tampak terbaring lemah.

Selang oksigen tampak terpasang di hidung pria renta itu.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat mengambil tongkat komando yang selama ini diletakkannya di pelangkiran ruang kerjanya, Kamis (2/11/2023)
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat mengambil tongkat komando yang selama ini diletakkannya di pelangkiran ruang kerjanya, Kamis (2/11/2023) (Istimewa)

Sementara ibu dari Suwirta, Ni Wayan Bari (88) juga sudah tampak renta, dan saat itu hanya duduk di ruamg tamu.

Kondisi kedua orangtuanya itu lah, yang membuat Suwirta memilih pindah mendahului dari rumah jabatan ke rumah pribadinya.

Padahal Suwirta baru akan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Klungkung pada 3 November 2023 mendatang.

"Rencana awal saya mulai pindah sebenarnya 29 Oktober 2023, saat purnama kelima. Tapi situasi orangtua sakit, beliau tidak mau tinggal di rumah jabatan. Jadi dengan keluarga, kami merawat beliau di sini," ungkap Suwirta.

Suwirta mengambil sehelai tisue, dan mengusap mata ayahnya yang terbaling lemah di kamar.

Mata Suwirta seketika berkaca-kaca, saat ia mengingat perjuangan kedua orangtuanya.

Baginya, perjuangan orangtuanya lah, yang membuat dirinya bisa melewati berbagai tantangan selama 10 tahun memimpin Klungkung.

"Astungkara, diakhir masa jabatan saya, saya bisa mengajak orangtua saya di rumah ini. Sejak awal menjabat, orangtua saya dua kali ke Klungkung, hanya mengantar saat saya pelantikan. Beliau tidak mau di rumah dinas, katanya takut dan malu," ungkapnya.

Baca juga: Petani Terbiasa Pakai Bahan Kimia, Suwirta Tawarkan Pupuk Organik Hasil TOSS Center

Diakhir masa jabatannya sebagai bupati, Suwirta mengatakan akan fokus mencurahkan waktu dan tenaganya untuk merawat sang ayah yang sudah renta.

Suwirta ingin memberikan semangat dan menghibur orangtuanya, sehingga bisa segera pulih seperti sedia kala.

"Beliau yang dahulu membuat saya dan kakak saya bahagia. Sekarang saatnya saya bisa mengabdi dan merawat beliau.Sehebat apapun kita, kalau tanpa peran orangtua kita bukanlah apa-apa. Saat ini, saya akan curahkan waktu saya untuk orangtua," jelas Suwirta.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved