Seputar Bali
Pasutri Asal Kintamani Ditemukan Akhiri Hidup Di Dapur, Motif Masih dalam Penyelidikan
Masyarakat di wilayah Desa/Kecamatan Kintamani dibuat heboh pada Jumat (29/12/2023) sore usai pasangan suami istri mengakhiri hidup di dapur
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat di wilayah Desa/Kecamatan Kintamani dibuat heboh pada Jumat (29/12/2023) sore.
Ini dikarenakan ada pasangan suami istri (pasutri) yang mengakhiri hidup di dapur rumahnya.
Informasi yang dihimpun, keduanya bernama I Wayan A (37) dan Ni Nengah S (41). Jasad keduanya ditemukan oleh Kadek Ardiasa yang merupakan adik Wayan A.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna dikonfirmasi Sabtu (30/12/2023) membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Baca juga: Piala Asia 2023: Shin Tae-yong Punya Kartu As Ketajaman Timnas Indonesia di Grup D, Strategi Baru
Kejadian berawal saat Kadek Ardiasa melintas di depan rumah kakaknya sekitar pukul 17.00 wita.
Ia mendapati sepeda motor terparkir kakaknya di depan rumah dan bermaksud untuk mampir.
"Berdasarkan keterangan saksi, kedua pasutri itu sebelumnya menginap di Tembuku selama beberapa hari,”
“Namun ketika saksi mencari keberadaan kakaknya, kondisi rumah dalam keadaan sepi dan pintu rumah terkunci," ujar Kapolsek.
Ardiasa kemudian mencari keberadaan kakaknya ke belakang rumah, yang merupakan dapur.
Di tempat itulah Ardiasa terkejut mendapati kakak dan iparnya mengakhiri hidup.
Baca juga: Macet Parah di Bali, Pelaku Pariwisata Minta Bali Bangun Flyover
"Saksi segera berupaya meminta tolong warga untuk membantu memotong tali yang menjerat leher dan menurunkan kakaknya, dengan harapan masih bisa tertolong,”
“Namun keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucapnya.
Kompol Sukerna mengatakan, berdasarkan keterangan saksi lain, diketahui jika pasutri tersebut pulang ke rumahnya di Kintamani sekitar pukul 9.00 wita.
"Keduanya pulang berboncengan, namun tampak terburu-buru,”
“Hingga pukul 17.00 wita saksi mendengar kabar jika kedua pasutri itu meninggal dunia dengan cara mengakhiri hidup," ungkapnya.
Pasca jenazah keduanya berhasil diturunkan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan jenazah oleh petugas medis dari Puskesmas Kintamani 1.
Hasil pemeriksaan dinyatakan jika kedua pasutri itu meninggal dunia murni karena mengakhiri hidup.
"Berdasarkan hasil interogasi saksi-saksi, olah TKP dan keterangan medis yang melaksanakan visum luar jenazah, menyatakan bahwa benar keduanya meninggal mengakhiri hidup di dapur rumah,”
“Mengenai motif kedua pasutri nekat melakukan hal tersebut, masih dalam penyelidikan," tandasnya. (mer)
Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.