Pilpres 2024

Fakta Kasus Penganiayaan Pendukung Ganjar-Mahfud oleh Oknum TNI di Boyolali, Berawal Salah Paham

Pendukung paslon Ganjar-Mahfud di Boyolali mengalami penganiayaan dan diduga dilakukan oleh TNI saat melakukan kampanye dengan rombongan PDIP

X.com/Yradianto
Tangkapan layar video viral rombongan PDIP diduga dianiaya oknum anggota TNI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Sabtu (30/12/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pendukung paslon Ganjar-Mahfud di Boyolali mengalami penganiayaan dan diduga dilakukan oleh TNI saat melakukan kampanye dengan rombongan PDIP.

Dikabarkan, penganiayaan ini dilakukan karena adanya kesalahpahaman namun sampai saat ini, kasus tersebut masih diperdalam.

Berikut 3 fakta-fakta soal kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ngaku Kaget dengan Tuduhan Gibran Dapat Contekan, Singgung Alat Bantu dari KPU

1. Berawal dari Salah Paham

Penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang diduga berasal dari Kompi B Yonif Raider 408/Sbh itu dilakukan pada Sabtu (30/12/2023).

Kejadian itu sendiri telah dijelaskan oleh Kapendam IV Diponegoro, Kolonel Richard Harrison

Kolonel Richard menyebut, berdasarkan informasi sementara yang diterima, peristiwa yang terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali itu terjadi secara spontan karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadiannya.

"Awalnya sekira pukul 11.19 WIB beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli,”

“Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali."

"Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan saat itu dilihatnya rombongan pengendara sepeda motor knalpot brong sudah berlalu melintas di depan Markas Kompi B," terang Richard dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Ada Indikasi Benih Orde Baru Bertumbuh Saat ini di Indonesia

Tak berselang lama, ada dua orang pengendara sepeda motor yang lewat dengan knalpot brong sedang memainkan gas sepeda motornya.

Pengendara itu lalu dihentikan dan ditegur oleh oknum anggota TNI.

Oknum anggota TNI memberikan teguran supaya dua orang tersebut tertib berlalu lintas dengan tidak memainkan pedal gas sepeda motor berknalpot brong.

Itu karena menimbulkan suara bising dan mengganggu orang-orang di sekitar jalan.

"Selanjutnya terjadi cek-cok mulut hingga berujung terjadinya dugaan tindak penganiayaan oleh oknum anggota," ucap Richard.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat pendaftaran diri sebagai capres dan cawapres di KPU, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2023)
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat pendaftaran diri sebagai capres dan cawapres di KPU, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2023) (Dok. Timses Ganjar Mahfud via Kompas.com)

2. Dilakukan Pemeriksaan

Sementara itu, Richard mengatakan Panglima Kodam IV/Diponegoro telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan pihak polisi militer dalam hal ini Denpom IV/4 Surakarta untuk melakukan proses hukum sebagaimana mestinya sesuai prosedur yang berlaku.

Selain itu, mereka juga diminta untuk berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Komitmen Pimpinan TNI/TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapa pun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut,”

“Tentu akan diambil langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum secara profesional dan proporsional."

"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud," ucapnya.

Baca juga: Ogah Joget Seperti Prabowo, Ini Alasan Mendasar Ganjar Pranowo: Nggak Suka Aku, Nggak Apa-apa

3. Sekjen PDIP Buka Suara

Kejadian penganiayaan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud ini kemudian sampai di telinga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto.

Ia menyatakan rasa duka cita atas terjadinya kasus kekerasan itu.

"Menyampaikan suatu rasa duka cita yang mendalam mengingat mulai terjadi tindak kekerasan dari repdem saudara itu di Jogja itu menjadi korban dari berbagai bentuk kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Hasto mendesak agar kasus tersebut untuk diusut tuntas.

Ia juga meminta oknum TNI yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut diproses.

"Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih, dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," ungkapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Relawan Ganjar-Mahfud Dihajar Oknum TNI di Boyolali, Ini Kronologi dan Komentar Sekjen PDIP

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved