Konflik Palestina Vs Israel
Distel Atbaryan Sebut Dirinya Dalang Keruntuhan Israel, Eks Menteri Benjamin Netanyahu Mengemis Maaf
Distel Atbaryan sebut dirinya menjadi dalang keruntuhan dan perpecahan Israel, mantan Menteri Benjamin Netanyahu mengemis maaf.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Distel Atbaryan sebut dirinya menjadi dalang keruntuhan dan perpecahan Israel, mantan Menteri Benjamin Netanyahu mengemis maaf.
Mantan Menteri Diplomasi Publik Israel, Distel-Atbaryan secara peribadi mengucapkan permintaan maafnya kepada publik atas kerugian, ketakutan dan kegaudan yang diciptakannya.
Dalam pidatonya tersebut, Distel mengungkapkan perasaan bersalahnya menjadi salah satu sosok yang mendorong kehancuran Israel,
Dengan lantan Distel menyebutkam, bahwa ia ikut andil dalam perpecahan internal Israel selama ini.
Baca juga: Afrika Selatan Sebut Israel Lakukan Kejahatan Genosida di Gaza, Kemenlu: Tuduhan Tidak Berdasar!
Pada Minggu (31/12/2023), Distel secara terbuka mengungkapkan permintaan maafnya dan mengakui kesalahan ke hadapan publik.
Atas aksinya tersebut, ia dianggap menjadi potensi Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober 2023.
Distel Atbaryan merupakan Mantan Menteri Diplomasi Publik kabinet Benjamin Netanyahu yang kini menjadi sebagai anggota parlemen Knesset dari Partai Likud.
Dilansir Tribunnews.com, ia menjadi orang pertama dari partai PM Israel tersebut untuk menerima tanggung jawab atas perpecacahan dan suasana terpolarisasi di Israel jelang aksi Hamas 7 Oktober 2023.
Distel Atbaryan tampaknya menerima argumen bahwa perpecahan internal menciptakan persepsi kelemahan yang mendorong Hamas untuk menyerang.
“Saya duduk di sini dan memberitahu Anda, masyarakat demokratis dan sekuler. Saya berdosa terhadap Anda, saya menyebabkan penderitaan, saya menyebabkan Anda takut akan nyawa Anda di sini, dan saya minta maaf atas hal ini,” katanya dikutip dari Associated Press.
Distel Atbaryan menambahkan bahwa ia bertanggung jawab atas perannya dalam protes besar-besaran dan perselisihan sipil yang terjadi, setelah pemerintahan Netanyahu berusaha menerapkan peromabakan besar-besaran pada sistem peradilan.
Krisis ini memicu protes massal, membuat khawatir para pemimpin bisnis dan mantan kepala keamanan Israel, serta menarik kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutu dekat lainnya.
Baca juga: Israel Desak Mundur 5 Brigade Tempur IDF Dari Jalur Gaza untuk Lucuti Kekuatan Hamas
“Saya termasuk orang yang melemahkan negara, merugikan rakyat,” katanya.
“Saya menciptakan perpecahan, keretakan dan ketegangan. Ketegangan ini membawa kelemahan, dan kelemahan ini dalam banyak hal menyebabkan pembantaian,” tuturnya merujuk pada aksi Hamas di 7 Oktober.
Distel Atbaryan yang sempat menjabat Menteri Diplomasi Publik, merupakan salah satu pendukung keras Netanyahu.
Prabowo Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza Terluka ke Indonesia, Kerahkan Pesawat untuk Gelombang 1 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 137, Observing and Asking Question: Routines |
![]() |
---|
107 Hari Sejak Serangan Pertama, Korban Tewas Perang di Gaza Capai 25.000 Orang |
![]() |
---|
Hamas Ajukan Berakhirnya Perang Gaza Jadi Syarat Pembebasan Sandera, Netanyahu: Tolak Mentah-Mentah! |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 123 124 125, Chapter 6: We There Last Sunday |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.