Konflik Palestina Vs Israel

Benjamin Netanyahu Tantang Mesir, Niat Ambil Alih Poros Philadelpia dan Khianati Perjanjian

Benjamin Netanyahu tantang Mesir, berniat ambil alih poros Philadelpia dan khianati perjanjian perdamaian.

(Yonathan SINDEL/POOL/AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Benjamin Netanyahu tantang Mesir, berniat ambil alih poros Philadelpia dan khianati perjanjian perdamaian.

Pernyataan Benjamin Netanyahu tentang Laut Merah dianggap memprovokasi pemerintah Mesir.

Dalam salah satu pernyataannya, Netanyahu dengan lantang menyebutkan Poros Philadelpia harus berada di tangan Tel Aviv.

Seruannya ini dianggap sebagai tantangan terbukan bagi pemerintah Mesir.

Baca juga: Gaza Porak-Poranda, Israel Bakal Siapkan 70rb Pekerja Ilegal untuk Bangun Kota Imbas Perang

Melansir Tribunnews.com, pakar hukum Mohamed Makhlouf Makhlouf menambahkan, pernyataan Netanyahu itu merupakan serangan terhadap perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel yang dikenal dengan nama Camp David,

Diketahuhi, pada Sabtu, Netanyahu menyatakan kalau Poros Philadelphia harus berada di tangan Tel Aviv, dan menekankan kalau Israel tidak akan menerima opsi lain demi memberantas Hamas.

Makhlouf, wakil pemimpin redaksi di "Dar Akhbar Al Youm," menyatakan kalau ia melihat pernyataan Netanyahu sebagai upaya untuk menyeret Mesir sebelum waktunya ke dalam peperangan langsung sebagai tanggapan terhadap pernyataan provokatif tersebut.

Seperti dilansir media Mesir, Khaberni, Makhlouf menegaskan, Mesir lazimnya enggan merespons aksi verbal.

Baca juga: Distel Atbaryan Sebut Dirinya Dalang Keruntuhan Israel, Eks Menteri Benjamin Netanyahu Mengemis Maaf

Sebaliknya, kata dia, Mesir tanpa basa-basi akan selalu merespons secara praktis terhadap aksi yang melewati garis merah, tidak hanya melalui pernyataan.

Dia mencontohkan aksi Mesir yang langsung bertindak saat eskalasi meningkat dan garis merah cenderung dilanggar di Sirte-Jufra saat konflik terjadi di Libya pada 2020 silam.

"Pernyataan ini adalah upaya putus asa Netanyahu untuk menyiratkan kelanjutan pemerintahannya dan untuk menenangkan masyarakatnya dengan pernyataan simpatik yang akan dengan cepat membayangi pengurangan kehadirannya dalam otoritas Israel," kata Makhlouf menegaskan.

Makhlouf menyebut, rasa frustasi Netanyahu terutama karena ia telah terekspos secara politik, ekonomi, dan secara militer terhadap gerakan perlawanan di Palestina.

Lebih jauh lagi, ia memperingatkan Netanyahu agar tidak mendekati perbatasan Mesir.

Dia menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir.

"Tanah Mesir tidak pernah dan tidak akan pernah dilanggar," katanya.

Baca juga: Afrika Selatan Sebut Israel Lakukan Kejahatan Genosida di Gaza, Kemenlu: Tuduhan Tidak Berdasar!

Ia juga membenarkan kabar kalau Angkatan Bersenjata Mesir berada dalam kondisi kesiapan penuh.

"Angkatan Bersenjata Mesir tidak akan membiarkan ancaman atau pelanggaran apa pun terhadap perbatasannya, berapa pun akibatnya," katanya.

Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul Mesir Tanpa Basa Basi akan Menyerang Jika Israel Kuasai Poros Philadelphia, Netanyahu Frustasi 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved