I Ketut Ridet Meninggal
Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali Tewas, Petinggi Demokrat I Ketut Ridet Kecelakaan di Bangli
Ridet yang juga dipercaya sebagai Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali meninggal dunia lantaran terlibat kecelakaan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabar duka datang dari dunia perpolitikan di Bali pada awal 2024.
Kepala Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Daerah (BPOKK-DA) Demokrat Bali, I Ketut Ridet meninggal dunia, Sabtu 6 Januari 2024.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Ridet yang juga dipercaya sebagai Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali itu meninggal dunia lantaran terlibat kecelakaan lalu lintas di Kintamani, Bangli.
Dikonfirmasi kepada salah satu staf di internal DPD Demokrat Bali, dirinya membenarkan adanya kabar duka tersebut.
Baca juga: Ini Kronologi Kecelakaan Politisi Demokrat Ketut Ridet di Bangli, Diduga Mobil Tidak Kuat Menanjak
“Benar,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Sabtu sore.
Kecelakaan itu terjadi saat ia hendak menuju lokasi pernikahan di Desa Songan, Kecamatan Kintamani.
Akibat kejadian tersebut, Ketut Ridet meninggal dunia saat dirujuk ke RSU Bangli.
I Wayan Setop Adi Putra, keponakan Ketut Ridet, mengatakan, kejadian berawal saat Ketut Ridet bersama rombongan keluarga hendak menuju lokasi pernikahan, di wilayah Banjar Kayupadi, Desa Songan.
Rombongan menunggu di wilayah Banjar Ulundanu, Desa Songan sekitar pukul 15.30 Wita.
"Paman saya lebih dulu tiba di Desa Songan sejak pagi, sedangkan istrinya menyusul belakangan. Pada saat itu, paman sempat menelepon keberadaan istrinya karena rencananya berangkat bersama-sama. Namun saat itu istrinya masih sampai di Payangan, Gianyar," ungkapnya didampingi kerabat lain bernama Gede Ariana.

Rombongan akhirnya memutuskan berangkat ke lokasi pernikahan lebih dulu.
Rombongan berangkat dengan dua mobil, yakni Hardtop dan Jeep Katana yang berjalan beriringan.
Kata Wayan Setop, Ketut Ridet naik mobil Hardtop bersama tiga keponakan lainnya, yakni Komang Gede, Kadek Suarnawa dan Ni Wayan Muneng (istri Kadek Suarnawa).
Mobil Hardtop itu berjalan di depan mobil Jeep Katana, yang dikemudikan oleh Kadek Suarnawa.
Pada tikungan pertama tanjakan Banjar Kayupadi mobil berhenti dan posisi sopir digantikan oleh Ketut Ridet.
"Saya dengan Gede Ariana naik Jeep Katana. Di dalam mobil kami ada empat orang dewasa, dan satu anak-anak. Saya tidak tahu mengapa saat itu ganti sopir. Pada saat Hardtop berhenti itu, kami menyalip sehingga kami sampai duluan di lokasi," ujarnya.
Tak berselang lama tiba di lokasi pernikahan, Gede Ariana mendapat panggilan telepon dari Kadek Suarnawa.
Dalam telepon tersebut, ia diberitahu terjadi musibah kecelakaan di tanjakan.
Mendengar kabar tersebut, pihak keluarga bergegas ke lokasi itu.
Kata Gede Ariana, ketika tiba di lokasi empat orang penumpang Hardtop telah terkapar di jalan. Sedangkan mobil masuk ke jurang.
"Kemungkinan karena tidak kuat menanjak, sehingga mobil mundur. Sedangkan penumpang jatuh ke jalan, karena bagian atap mobil memang terbuka. Pada saat itu hanya Kadek Suarnawa saja yang masih tersadar," ucapnya.

Pihak keluarga segera melarikan para korban ke Puskesmas Kintamani 4. Hingga akhirnya para korban dirujuk ke RSU Bangli.
Gede Ariana mengatakan, pasca kejadian Ketut Ridet diakui tidak mengalami luka luar. Pihak keluarga baru mengetahui Ketut Ridet meninggal dunia saat di RSU Bangli.
Almarhum Ketut Ridet meninggalkan istri bernama Ni Ketut Merta Jati dan tiga anak.
Pantauan Tribun Bali, sekitar pukul 20.13 Wita, jenazah Ketut Ridet diantar menuju RS Wangaya untuk dititipkan.
"Rencananya upacara ngaben dilaksanakan tanggal 11 Januari di Desa Jagapati, Badung. Dan tanggal 12 Januari dilanjutkan dengan upacara nyekah," katanya.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna mengakui adanya kecelakaan di Jalan Kayupadi, Desa Songan, Kintamani.
Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Land Cruise Hardtop warna merah yang ditumpangi empat orang.
Ia menjelaskan, kecelakaan berawal saat mobil tersebut hendak menuju Banjar Kayupadi, melewati tanjakan.
Pada saat itu mobil tidak kuat menanjak, yang mengakibatkan mobil mundur.
"Pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya yang sudah kehilangan kendali, sehingga mobil tersebut terjatuh ke dalam jurang yang berada di kanan jalan," jelasnya.
Lanjut Kapolsek, akibat peristiwa tersebut Ketut Ridet meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSU Bangli.
Sedangkan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
"Penumpang I Kadek Suarnawa mengalami luka lecet pada tangan dan kaki, I Komang Gede mengalami luka lecet pada wajah, sedangkan Ni Wayan Muneng mengalami benturan pada kepala dan sudah mendapatkan perawatan di RSUD Bangli," katanya.

Diketahui, Ridet merupakan politikus kondang dari Partai Demokrat.
Bahkan, dia pernah berlaga pada Pilkada Bangli 2015.
Meski sempat menelan kekalahan, tampaknya dia tak patah arang.
Hal ini dibuktikan dengan kembalinya keikutsertaan Ridet pada Pemilu 2024.
Ridet akan berlaga memperebutkan kursi DPRD Bali dapil Bangli dari partai politik yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono itu. (mah/mer)
Kumpulan Artikel Bangli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.