Pria Tewas di Sempidi Badung
Sosok Adhi Korban Pengeroyokan di Sempidi, Pria Asal Buleleng Itu Dikenal Pendiam dan Sayang Anak
Berikut ini adalah sosok dari mendiang Adhi Putra Krismawan, kobran pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Kelurahan Sempidi
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Kemudian pada Selasa (16/1) seharusnya menjadi hari pertama almarhum Adhi untuk bekerja di salah satu restoran yang ada di wilayah Nusa Dua.
Namun takdir berkata lain, Adhi meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Baca juga: Kasus Pembacokan di Sempidi Bali, Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi dan Berharap Ada Titik Terang
Ia menduga, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman saat Adhi dalam perjalanan pulang menuju kosnya yang ada di wilayah Dalung.
"Mungkin ada kesalahpahaman di jalan, sehingga sekelompok pemuda ini tersinggung dan mengeroyok anak saya. Tapi sampai saat ini kami belum tahu persis apa penyebabnya. Belum ada informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian," terangnya.
Tak Ada Firasat Buruk
Sementara adik kelima almarhum Adhi bernama Gede Juni Artawan menuturkan, sang kakak selama ini tinggal satu kos bersama dirinya di wilayah Dalung, Badung.
Juni menuturkan, Pada Senin (16/1) sore ia pergi bekerja di salah satu hotel kawasan Jimbaran.
Sebelum berangkat bekerja, ia bahkan sempat memberikan uang kepada almarhum, agar digunakan untuk membeli bensin.
Selanjutnya sekitar pukul 19.00 Wita, Juni mengaku sempat berkomunikasi dengan almarhum Adhi melalui pesan WA, terkait paket barang yang dibeli melalui toko online.
Kemudian sepulang dari bekerja pada Selasa dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, Juni mendapatkan sang kakak sudah tidak berada di kos.
Kala itu Juni mengaku tidak memiliki firasat buruk.
"Saya tidak mikir macam-macam, karena saya kira dia (almarhum Adhi,red) lagi sama pacarnya," ungkap Juni.
Hingga pada Selasa sekitar pukul 09.00 wita, Juni menyebut pintu kamar kosnya tiba-tiba digedor oleh sepupunya dan mengabarkan jika Adhi telah meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah pemuda di wilayah Sempidi.
"Sepupu bilang kalau kakak saya sudah meninggal. Saya kaget sekali dengar kabar begitu," kata Juni sembari menyeka air matanya.
Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab sang kakak dikeroyok sejumlah pemuda hingga tewas.
Pihaknya berharap polisi dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.