Video Keributan di Badung
UPDATE! Pelaku Pemukulan Pengendara Motor di Traffic Light Kerobokan Minta Maaf
usai kejadian pelaku langsung melakukan klarifikasi ke Polsek Kuta Utara untuk menjelaskan bagaimana kronologi sebenarnya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Nyoman Hari Wibisana (24) meminta maaf secara terbuka di Polsek Kuta Utara pasca keributan yang terjadi di Traffic Light Kerobokan.
Pria asal Buleleng yang tinggal di Tukad Badung Denpasar itu pun langsung melakukan klarifikasi terkait perkelahiannya dengan dua pengendara yang disebutnya arogan dan mengganggu pengendara perempuan.
Bahkan usai kejadian pelaku langsung melakukan klarifikasi ke Polsek Kuta Utara untuk menjelaskan bagaimana kronologi sebenarnya.
Hal itu pun dibenarkan Kasat Reskrim Polres Badung, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura saat dikonfirmasi Senin 22 Januari 2024.
Baca juga: Kronologi Pemukulan Pengendara Sepeda Motor di Traffic Light Kerobokan, Ini Penjelasan Pelaku
Bahkan video permohonan maaf pelaku sudah beredar luas di media sosial dengan durasi satu menit 18 detik.
Pada video itu Nyoman Hari Wibisana meminta maaf kepada masyarakat dan Kapolsek Kuta Utara terkait video yang beredar yang berisi penganiayaan di Traffic Light Simpang Kerobokan.
"Saya menyadari pemukulan yang saya lakukan tidak benar dan bertentangan dengan hukum. Dengan permohonan maaf ini saya berharap situasi di Bali tetap kondusif," jelasnya.
Pihaknya pun berjanji tidak akan melakukan hal tersebut dan bersikap kooperatif kepada aparat penegak hukum.
Bahkan Hari Wibisana mengaku permohonan maaf dilakukan dengan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak lain.
Kasat Reskrim Polres Badung, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura menambahkan bahwa pelaku dan korban tidak saling kenal.
Saat kejadian trainer di MMA Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung itu mengaku dirinya bertemu dengan dua korban di Jalan Raya Canggu.
Saat pulang dari melatih Muathay dia melihat ada 2 orang yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan ugal-ugalan, kemudian berteriak dan berkata "woe minggir anjing".
Bahkan pelaku menyatakan setelah sampai di sebelah barat TL Kerobokan, yang saat itu sedang lampu merah, pelaku berada di belakang dua orang tersebut.
Kemudian orang yang mengendarai sepeda motor Honda Vario hitam tersebut berteriak kepada pengendara perempuan yang mengendarai N Max warna hitam yang berada di depannya dengan kata-kata "woe anjing minggir".
Perempuan itu pun takut dan membuat pelaku menjadi emosi dan menegur kedua korban.
Namun pelaku malah ditantang diajak berkelahi, hingga terjadilah perkelahian, seperti pada video yang beredar. (*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.