Pemilu 2024
Simulasi Pemungutan Suara di Jembrana, Penghitungan dengan SIREKAP, Bawaslu Sarankan Hal Ini
Ujicoba Penghitungan Suara dengan SIREKAP di Jembrana, Proses Identifikasi Masalah, Jadi Bahan Evaluasi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ratusan warga nampak berdatangan ke Balai Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Rabu 24 Januari 2024.
Di sisi lain, petugas pemungutan suara nampak sibuk mempersiapkan piranti untuk pemungutan suara Pemilu. Adalah simulasi pemungutan suara kedua oleh KPU Jembrana dengan mengambil tempat di TPS 06.
Tujuan terpenting adalah untuk memetakan potensi masalah yang kemungkinan terjadi saat proses pemungutan suara serta memantapkan lagi pelaksanaan secara teknis untuk menyambut Pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Menurut pantauan, satu per satu warga dipanggil panitia kemudian melakukan pencoblosan surat suara.
Baca juga: Satgas Preventif Sambangi Warga untuk Ciptakan Situasi Kondusif Selama Pemilu di Bangli
Sebelum melakukannya, pihak panitia nampak terus memberi arahan teknisnya.
Selain itu, sejumlah warga juga nampak didampingi baik dari keluarga maupun petugas atau linmas yang bertugas di TPS 06 tersebut.
Ketua KPU Jembrana, I Ketut Adi Sanjaya menjelaskan, tahapan demi tahapan simulasi sesuai dengan sebenarnya diikuti oleh petugas hingga peserta seluruhnya.
Sebab, simulasi ini bertujuan untuk memantapkan persiapan menuju Pemilu 2024.
Kali ini, merupakan simulasi pemungutan suara kedua yang digelar di Jembrana.
Kali ini, kata dia, menggunakan format sesuai arahan KPU RI yakni dengan empat pasangan calon (Paslon) dan tetap dengan 5 pemilhan.
"Proses simulasi ini menjadi langkah krusial dalam memetakan potensi masalah yang mungkin terjadi selama pemungutan suara nantinya. Ini simulasi kedua kita, semoga semakin memantapkan persiapannya," ujar Adi Sanjaya.
Selain fokus pada identifikasi potensi masalah, kata dia, KPU Jembrana juga memetakan waktu pencoblosan yang digunakan oleh pemilih termasuk kekeliruan yang terjadi selama prosesnya.
Langkah ini diambil untuk mencatat semua permasalahan yang muncul dengan teliti, agar dapat dijadikan bahan evaluasi mendalam untuk persiapan selanjutnya.
"Semua kami rekam, kami catat, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kami," tegasnya.
Kemudian, kata dia, simulasi kali ini melakukan hal baru. Yakni pada proses penghitungan suara yang menggunakan sistem SIREKAP atau sistem rekapitulasi elektronik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.