Berita Tabanan

Kandang Babi Timbulkan Bau Menyengat, Warga Desa Geluntung Tabanan Minta Pemilik Taati Kesepakatan

Perbekel Desa Geluntung: pendirian kandang babi itu antara pemilik lahan dan pemilik kandang babi atau pengelola berbeda.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Kandang Babi yang diprotes oleh warga, Karen menimbulkan bau menyengat - Kandang Babi Timbulkan Bau Menyengat, Warga Desa Geluntung Tabanan Minta Pemilik Taati Kesepakatan 

Tentu saja, ini seakan-akan pemilik ingin menghindari kesepakatan.

“Kami sejatinya taat pada aturan yang berlaku atau peraturan di atas. Tapi, ini sudah ada protes dari warga, dan kenapa malah sekarang mengurus izin. Sebaiknya menaati kesepakatan. Karena kami di desa tentu tidak ingin masalah ini berlanjut (antara warga dan pemilik),” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Wilayah Banjar Kikik, Desa Geluntung, Ketut Nirta mengatakan, warga di banjarnya itu untuk KK Dinas ada sekitar 50-an. Sedangkan untuk adat sekitar 41 KK.

Dan seluruh warga merasakan bau menyengat dan tidak ingin ada pencemaran lingkungan.

Karena sejak paruman, baru sekitar tiga minggu pemilik seakan-akan ingin mengurus izin. Yakni dengan cara pembuatan sapiteng.

“Warga kami tetap meminta sesuai kesepakatan. Karena sebaiknya itu dahulu yang dijalankan pemilik,” tegasnya.

Ia mengakui, bahwa memang dari awal sebagai kepala wilayah dirinya pun tidak mendapat koordinasi apapun dari pemilik kandang babi. Di mana kandang itu didirikan di lahan yang berdekatan dengan rumah warga. Untuk luas lahan sekitar 48 are, sedangkan luas kandang dirinya tidak mengetahui pastinya. Dan diperkirakan ada sekitar 100 lebih saat awal berdiri, dan saat ini ketika Dinas Perizinan ke lokasi masih 50 ekor babi di tempat tersebut.

“Kami meminta supaya apa yang disepakati dalam paruman itu yang ditaati,” bebernya. (ang).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved