Kuota Gas Elpiji Tiga Kilogram Untuk Buleleng Berkurang

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Buleleng tahun ini rencananya hanya mendapatkan kuota 30.088 metrik ton gas elpiji ukuran tiga kilogram.

Jumlah ini menurun bila dibandingkan tahun 2023 dengan jumlah 31.850 metrik ton. Penurunan ini bahkan terjadi di seluruh kabupaten/kota di Bali. 

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan, pada tahun ini pihaknya sejatinya mengusulkan kuota gas elpiji tiga kilogram sebanyak 50.048 metrik ton.

Namun Hiswana Migas Bali dan PT Pertamina Patra Niaga mengatakan jika Buleleng pada tahun ini rencananya hanya mendapatkan kuota sebanyak 30.088 metrik ton. 

Meski pengurangan kuota ini relatif kecil, namun Sudiarta mengaku khawatir hal ini akan berdampak pada produktivitas para pelaku UMKM yang sejatinya saat ini mulai berkembang pasca Pandemi Covid19.

Baca juga: Kapolres Buleleng Pastikan Tidak Ada Daerah Sangat Rawan Saat Pemilu

"Usulan maksimal dari kami itu 50.048 metrik ton, tapi rancangan yang turun hanya 30.088 metrik ton. Kalau ini ditetapkan pasti akan berdampak pada ketersediaan gas elpiji bersubsidi," katanya. 

Dikatakan Sudiarta, berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) kebutuhan gas elpiji tiga kilogram untuk rumah tangga rata-rata empat tabung per bulannya. Sementara UMKM biasanya menghabiskan 10 tabung per bulannya.

Untuk itu, Sudiara berharap Hiswana Migas dan PT Pertamina dapat mengusulkan tambahan kuota kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), agar Buleleng minimal mendapatkan kuota yang sama seperti pada tahun 2023.(*)