3.000 Ekor Sapi Ditarget Vaksin PMK Dalam Tiga Bulan di Bangli

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli masih terus menggencarkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pada tiga bulan pertama, pemerintah menarget 3.000 ekor sapi untuk divaksin.

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, secara umum penyakit PMK memang sudah tidak ditemukan di Bangli.

Namun alasan tetap digencarkan vaksinasi, karena sebagai upaya pihaknya untuk mencegah kembalinya penyakit PMK.

Baca juga: Warga dan Petugas PMK Berijbaku Padamkan Api Di Pembuangan Sampah

"PMK ini merupakan penyakit menular. Sehingga salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan vaksinasi rutin. Selain itu penandaan ternak sapi melalui eartag, yang didalamnya terpasang chip. Tujuannya selain sebagai legalitas ternak, juga terkait histori penanganan kesehatannya," ucap dia, Minggu 28 Januari 2024.

Lanjut Sarma, vaksinasi PMK sudah digelar sejak Senin pekan lalu.

Vaksinasi PMK dijadwalkan selama tiga bulan, dengan target 3.000 ekor sapi yang divaksin.

"Pelaksanaan vaksinasi PMK ini bersamaan dengan vaksinasi rabies," sebutnya.

Sarma menjelaskan, vaksinasi PMK dilakukan secara berkesinambungan.

Sapi yang menjadi sasaran vaksinasi ini minimal berusia 6 bulan.

Lebih lanjut dikatakan, penyakit PMK sempat meledak pada tahun 2022.

Kondisi ini mengakibatkan populasi sapi Bangli mengalami penurunan cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data, ucap dia, pada tahun 2020 jumlah sapi Bangli tercatat sebanyak 68.084 ekor.

Jumlah tersebut naik menjadi 68.888 ekor pada tahun 2021.

Sedangkan di tahun 2022, lanjutnya, jumlah sapi Bangli mengalami penurunan akibat dihantam PMK. Yakni sebanyak 53.650 ekor.

"Kemudian di tahun 2023 populasinya kembali naik menjadi 54.741 ekor, berkat penanganan PMK selama setahun penuh. Sehingga saat ini populasi sapi di Bangli berada di urutan ke 4 dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bangli