Berita Badung

Konsep Warung Kayu Ulin di Pantai Kuta yang Kini Menjadi Kumuh, Ini Kata PUPR Badung

ada ratusan warung berbahan kayu Ulin di Pantai Kuta yang sebelumnya di peruntukan untuk UMKM.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana Pantai Kuta pada Sabtu 27 Januari 2024 sore - Konsep Warung Kayu Ulin di Pantai Kuta yang Kini Menjadi Kumuh, Ini Kata PUPR Badung 

TRIBUN-BALI.COM, MAMGUPURA - Sejumlah warung yang berbahan Kayu Ulin ternyata tidak semua difungsikan sebagaimana mestinya.

Hal itu pun membuat Pantai Kuta, yang dikenal oleh wisatawan mancanegara terlihat kumuh.

Bahkan dari informasi yang didapat, ada ratusan warung berbahan kayu Ulin di Pantai Kuta yang sebelumnya di peruntukan untuk UMKM.

Hanya saja kini malah ada yang tidak difungsikan hingga rusak dan tidak terawat.

Baca juga: WNA Inggris Keluhkan Pantai Kuta Banyak Sampah, Dispar Bali Sebut Merupakan Sampah Kiriman 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba yang dikonfirmasi Minggu 28 Januari 2024 mengakui jika konsep penataan Pantai Kuta merupakan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan desa setempat.

"Jadi penataan yang dilakukan sesuai FGD yang dilakukan bersama aparat Desa," ujar Surya Suamba.

Birokrat asal Tabanan itu mengaku, termasuk pengadaan warung yang terbuat dari bahan kayu juga hasil FGD.

Hanya saja pihaknya tidak menyebutkan berapa jumlah warung kayu yang di bangun di Pantai Kuta itu.

"Sebenarnya warung yang terbuat dari kayu diperuntukkan untuk UMKM warga setempat. Hanya saja kini kondisinya tidak terurus," jelasnya.

Pihaknya mengaku, sejumlah warung yang tidak terurus dan kondisinya rusak itu akan dibersihkan dulu dengan diangkut.

Sehingga fasilitas yang disediakan untuk mempercantik kawasan Pantai Kuta bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

"Senin (besok) warung-warung yang belum terpakai akan kita angkut dulu sambil menunggu konsep penataan dan penyerahan aset dari Pemkab ke Desa Adat," bebernya.

Disinggung mengenai pengelolaan fasilitas yang lain seperti kamar mandi, Surya Suamba mengaku saat ini masih dikelola Pemkab Badung.

Sayangnya dia juga tidak tidak menjelaskan OPD mana yang mengelola saat ini.

"Nanti iya, saya lagi nyetir (mengendarai mobil -red)," tutupnya.

Dari pantauan Tribun Bali pada Sabtu 27 Januari 2024 kemarin, memang tampak sejumlah sampah plastik dan kulit kelapa berserakan di sepanjang Pantai Kuta, di mana sampah-sampah tersebut merupakan kiriman gelombang laut.

Selain itu juga terdapat tumpukan sampah di balik tembok dan daun kering berserakan di atas trotoar.

Tidak hanya itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya saat melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Kuta pada Jumat 26 Januari 2024 pagi juga mengeluhkan kondisi Pantai Kuta yang kumuh.

Kumuhnya Pantai Kuta itu pun katanya juga dikeluhkan wisatawan.

Pantai berpasir putih ini, menjadi sorotan wisatawan, mengingat ada warung yang sudah rusak termasuk toilet yang terkesan tak terurus.

Padahal penataan sedemikian rupa dilakukan untuk memikat kembali kunjungan wisatawan. (*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved