Sponsored Content
Program Hilirisasi Kakao, Pemerintah Luncurkan Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival
Event Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival telah berlangsung selama dua hari di areal Kebun Raya Jagatnatha yakni 2-3 Februari 2024
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Event Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival (IJB Chocofest) telah berlangsung selama dua hari di areal Kebun Raya Jagatnatha yakni 2-3 Februari 2024 kemarin.
Hal ini juga dirangkai dengan launching Jembrana sebagai Kota Cokelat.
Pada puncak acara, selebrasi launching Jembrana Kota Coklat dan Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival 2024 dilakukan dengan menembak panah, diikuti oleh tos minum coklat.
Deklarasi Jembrana sebagai Kota Cokelat dikenalkan pada pagelaran Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival ini bertujuan untuk semakin mengenalkan kalo Jembrana ke berbagai belahan dunia.
Baca juga: Buleleng Usulkan 4.016 Formasi PPPK hingga CPNS, Upaya Tuntaskan Honorer K2
Apalagi, kakao Jembrana dikenal dengan kualitas premium ini sudah berhasil menembus pasar ekspor.
Selain bahan baku, Jembrana berkomitmen mengupayakan mengembangkan kakao dengan sistem hilirisasi.
Sebab, Jembrana telah memiliki Rumah Produksi Bersama Cokelat atas bantuan Pemerintah Pusat.
Sehingga, bahan baku kakao Jembrana telah bisa memproduksi olahan coklat serta memasarkannya.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang didampingi Wakil Bupati, I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, launching Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocolate Festival 2024 sebagai hilirisasi produk petani kakao Jembrana.
Tujuannya agar mendapat nilai tambah yang lebih tinggi, kakao Jembrana perlu diolah menjadi sebuah produk cokelat lalu dipasarkan di dunia.
"Pemerintah Pusat memberikan bantuan rumah produksi bersama cokelat yang dapat memproduksi olahan coklat yang bernilai ekonomis lebih tinggi,”
“Tak hanya itu, Jembrana kini memiliki tantangan baru bagaimana untuk dapat memasarkan produk olahan coklat,”
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar International Jembrana Bali Chocolate Festival,”
“Ini agar coklat Jembrana semakin dikenal," ujarnya diiringi tepuk tangan masyarakat yang hadir.
Baca juga: Diduga Gelapkan Barang, Tiga Kurir Paket di Nusa Lembongan Diamankan Polisi
Politikus asal Desa Kaliakah ini juga menegaskan, bahwa kakao Jembrana salah satu terbaik karena dikenal sebagai komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan.
Bahkan akan kualitasnya itu, sudah diakui dunia dengan ekspor biji kakao dengan kualitas premium.
Selama ini Pemkab Jembrana sudah mengekspor coklat ke Eropa dan Amerika Serikat, setiap kali ekspor, volumenya bisa mencapai 12 ton.
Dengan modal tersebut, kata dia, Pemkab Jembrana terus berkomitmen mengembangkan kakao Jembrana tidak hanya produksi di hulu, tetapi juga pengembangan di sektor hilir dengan cokelat hasil produksi dari biji kakao beserta turunan lainnya.
"Jembrana dikenal sebagai penghasil biji coklat fermentasi berkualitas yang telah di ekspor ke sejumlah negara,”
“Kami tidak ingin hanya produk mentah yang dipasarkan, tapi bagaimana kabupaten Jembrana juga bisa memproduksi olahan coklat yang siap untuk dinikmati," tegasnya.
Sementara itu, Staf ahli bidang Ekonomi Makro RI, Rulli Nuryanto, mewakili Menteri Koperasi dan UKM RI, mengapresiasi inisiatif Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan potensi tanaman kakao.
Dirinya menekankan pentingnya bersinergi untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Baca juga: Menjabat Dua Periode sebagai Bupati Badung, Segini Harta Kekayaan I Nyoman Giri Prasta
"Saya harap pelaku UMKM dan koperasi dapat menghasilkan produk kakao yang bernilai tinggi dan berkualitas baik serta berdaya saing hingga dapat ke pasar ekspor," tandasnya.
Untuk diketahui, acara puncak launching Jembrana Kota Kakao dihadiri Menteri Koperasi dan UKM RI yang diwakili oleh staf ahli bidang Ekonomi Makro RI, Rulli Nuryanto, Wakil Bupati, IGN Patriana Krisna serta jajaran Forkopimda.
Tampak juga hadir tamu tamu asing wisatawan mancanegara berbaur dengan masyarakat memadati areal Kebun Raya Jagatnata.
Festival dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pameran UMKM dengan berbagai makanan ataupun minuman berbahan cokelat, pagelaran musik, teatrikal budaya, tarian massal hingga Jegog mebarung.
Khusus di hari pertama, juga diadakan workshop film pendek secara gratis yang dipandu oleh sutradara ternama yakni Reza S. Surianegara.
Tujuannya mengenalkan berbagai potensi Jembrana melalui sarana video pendek yang kemudian disebarkan di media sosial. (*)