Bali United
Owner Bali United Sosialisasikan Pentingnya Suporter Berbadan Hukum dan Turunkan Harga Tiket Lagi
Owner Bali United, Pieter Tanuri mengadakan pertemuan dengan para suporter untuk berdiskusi menerima aspirasi dari pendukung untuk perkembangan klub.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Untuk kreatifitas suporter dalam mendukung perjuangan Serdadu Tridatu di lapangan pun tidak ada batasan kemudian hari.
Karena belum adanya keputusan pasti perihal pembentukan badan hukum suporter tersebut, maka dilakukan sosialisasi dan pertemuan yang lebih serius untuk komunitas suporter yang ingin dibentuk sebagai suporter berbadan hukum.
Kemudian pokok lain yang menjadi pembahasan adalah perihal sistem penjualan dan harga dari tiket pertandingan kandang Bali United FC musim ini.

Seperti yang diketahui pada musim ini di saat kompetisi mulai kembali berjalan normal dengan sistem kandang tandang, minat suporter untuk hadir ke stadion secara langsung belum terlalu meningkat tajam.
“Saya ingin tahu penyebab utamanya apa yang membuat suporter menurun ke stadion. Apakah karena sejak era pandemi covid, orang-orang sudah terbiasa kegiatan dilakukan di rumah," tuturnya.
"Tapi mengapa saat penjualan tiket offline antara Bali United menghadapi Persib lalu, sampai hari pertandingan yang tiket harganya Rp100 ribu, masih ada yang antre membeli tiket offline dan stadion ramai,” jabar Pieter Tanuri
Baca juga: Permintaan di Sisa 4 Laga Kandang Liga 1 2024, Bali United Ingin Suporter Ramaikan Stadion Dipta
Seperti yang diketahui, penjualan tiket regular saat ini dihargai Rp 80 ribu untuk pembelian sebelum hari pertandingan kandang.
Dan ketika membeli di hari pertandingan, maka secara otomatis mengikuti harga normal sebesar Rp100 ribu.
Diskusi kedua pihak pun kembali bergulir soal penjualan tiket pertandingan kandang Bali United.
Beberapa alasan dijelaskan mulai dari permainan tim yang dianggap monoton, kebiasaan masyarakat Bali soal penerapan sistem pembelian tiket hingga situasi kenaikan tiket beberapa waktu lalu yang tidak tepat momentum.
Tanggapan pun diberikan oleh pemilik dari Bali United tersebut untuk dapat dimengerti secara bersama.
Hingga akhirnya penerapan penjualan tiket tetap berlaku secara online dan juga offline dari Stadion Dipta.
Selain itu, harga tiket juga direncanakan mengalami penurunan harga menjadi Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu rupiah di luar biaya admin dengan alasan perhitungan yang sudah sesuai dengan penyewaan Stadion Dipta ke Pemerintah Daerah Gianyar.
Oleh karena itu, pada laga kandang Bali United menjamu Persis Solo pada 29 Februari 2024 menjadi bukti seberapa banyak suporter yang akan datang ke stadion setelah menerima masukan dari perwakilan suporter yang hadir dalam pertemuan kali ini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.