Pria Obesitas di Gianyar

Bombom Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Sempat Bercerita Banyak kepada Sahabatnya sebelum Meninggal

utu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom telah dikremasi pada Sabtu 10 Februari 2024.

Penulis: Putu Supartika | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali/Putu Supartika
Pelaksanaan kremasi jenazah Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar 

Bombom Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Sempat Bercerita Banyak kepada Sahabatnya sebelum Meninggal

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom telah dikremasi pada Sabtu 10 Februari 2024.

Adapun Bombom pergi meninggalkan istri dan seorang adik lelaki serta semua kenangan tetnang dirinya.

Ya, pria berbobot 210 Kilogram asal Gianyar itu akan selalu dikenang oleh orang-orang terdekatnnya.

Di mata sahabat-sahabatnya, Bombom dikenal sebagai seorang yang humoris dan apa adanya.

Pande Nyoman Tamanbali, sahabat akrabnya sejak kecil menuturkan, Bombom merupakan sosok yang humoris, humble dan sangat nyaman diajak bergaul.

Baca juga: Kisah Sedih Putu Ayu Pariyanti, Harus Kehilangan Sang Suami Bombom dan Ayah Kurang dari 24 Jam

“Saya kenal dari sejak kecil, pernah SD bareng, SMP bareng kemudian SMA dan kuliah kami berpisah, namun tetap ada komunikasi. Dan kemudian kami bekerja di tempat yang sama di salah satu toko vape di Denpasar,” kata Pande saat ditemui Sabtu, 10 Februari 2023 di sela-sela pelaksanaan kremasi jenazah Bombom di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar.

Bahkan Pande pun sangat mengenal sosok Bombom termasuk akrab dengan keluarganya.

Ia tahu bagaimana bombom harus kehilangan sosok ayah dan kemudian ibunya yang berpulang setahun lalu.

Sebagai seorang sahabat, sebelum berpulang, ia sempat berkomunikasi dengan Bombom beberapa saat sebelum dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

“Karena asam urat awalnya, kemudian panik, jadinya sesak. Saya sempat menelepon beberapa saat sebelum ke rumah sakit, konsultasi untuk ke dokter. Maunya tanggal 4 besoknya dokter akan didatangkan ke rumahnya,” kata lelaki asal Abianbase Gianyar ini.

Hal yang sama juga dikenang oleh sahabatnya, I Wayan Widyantara.

Baginya selain lucu, bombon juga sosok yang kreatif.

“Dia banyak menciptakan lagu, dan selalu tampil ceria dan apa adanya. Dia sahabat yang paling ikhlas,” tuturnya.

Baginya, Bombom juga sosok yang jujur bahkan terbuka akan sakit yang dalaminya.

Widyantara kenal pertama dengan Bombom sejak tahun 2014 dari seorang teman dan langsung akrab.

Pelaksanaan kremasi jenazah Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar, Sabtu 10 Februari 2024.
Pelaksanaan kremasi jenazah Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar, Sabtu 10 Februari 2024. (Tribun Bali/Putu Supartika)

Sebelum meninggal, ia sempat mengunjungi Bombom dan saling bertukar banyak cerita.

Baca juga: Berita Viral Bali: Sosok Bombom di Mata Sahabat dan Kesedihan Mendalam Istri, Perayaan Imlek di Bali

Kemudian, dua hari sebelum meninggal ia juga ditelepon dan juga bercerita banyak hal.

Dikremasi di Cekomaria

Kini, jenazah Bombom sudah dikremasi di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar pada Sabtu, 10 Januari 2024 siang.

Kerabat sudah berdatangan ke Cekomaria sejak pukul 06.30 Wita.

Jenazah dijemput pukul 06.00 WITA di kamar jenasah RSUD Sanjiwani dan diantar dengan mobil jenazah ke Cekomaria.

Sekitar pukul 07.00 Wita, jenazah sampai di Cekomaria dan dilanjutkan dengan prosesi nyiramin atau memandikan jenazah.

Dilanjutkan dengan beberapa rangkaian sebelum pembakaran jenazah yang dipimpin oleh sulinggih.

Jenazah Bombom diletakkan dalam peti besar dan dibawahnya diisi roda.

Saat akan pembakaran, puluhan orang ikut mendorong roda tersebut dan juga menggotong jenazah menuju tempat pembakaran.

Sekitar pukul 11.30 Wita, jenazah kemudian dibakar dan kemudian dilanjutkan prosesi ngeroras dan juga ngayud ke pantai.

Puluhan kerabat dan sahabat mengiringi upacara kremasi ini dengan suasana haru.

Termasuk sang istri yang tak kuasa menahan air matanya ketika jenazah Bombom mulai dibakar. 

Sang Istri Harus Kehilangan 2 Orang Terkasih

Setelah kepergian Bombom, Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi, istrinya, harus menjadi seorang istri sekaligus anak yang tegar.

Bagaimana tidak, ia harus kehilangan dua orang yang disayanginya hanya kurang dari 24 jam.

Baca juga: Tinggalkan Istri dan Adik Lelaki, Bombom Pria Berbobot 210 Kg Telah Dikremasi, Sempat Ciptakan Lagu

Pada 3 Februari 2024 malam, ia harus kehilangan suaminya, keesokan paginya, 4 Februari 2024 ia harus kehilangan ayah kandungnya yang koma beberapa waktu sehabis terjatuh.

Kesedihan ini dituturkan oleh adik kandung Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi, Made Pariyadi Indrakusuma saat kremasi jenazah Bombom di Krematorium Cekomaria Denpasar, Sabtu 10 Februari 2024.

Made Pariyadi bercerita, sebelum Bombom mengalami sesak dan dibawa ke RSUD Sanjiwani, kakaknya masih menghubungi suaminya.

Saat itu, kakaknya sedang berada di RSU Bali Mandara menunggu ayahnya yang tengah dirawat.

Malamnya, sang kakak mendapat kabar jika suaminya sudah dirawat di rumah sakit.

“Kakak saya langsung ke Sanjiwani sampai pagi, sampai Bli Bombom masuk ke ruang jenazah,” kata Made Pariyadi Indrakusuma.

Setelah itu, kakaknya kembali ke Denpasar menunggui ayahnya yang tengah koma.

Dan kesedihan datang lagi, karena sekitar pukul 10.30 Wita, sang ayah berpulang.

“Kakak saya benar-benar menanggung beban yang berat karena harus kehilangan dua orang yang dicintai kurang dari 24 jam,” katanya.

Kemudian esoknya 5 Februari 2024, ayahnya langsung diaben di Jembrana.

“Tanggal 6 kakak saya pulang ke Gianyar dan sampai hari ini untuk persiapan kremasi suaminya,” katanya. (*)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved