Berita Denpasar
117 Cakep Lontar Berusia 324 Tahun di Griya Satria Denpasar Dikonservasi
117 Cakep Lontar Berusia 324 Tahun di Griya Satria Denpasar Dikonservasi, 2 Besek Besar dalam Kondisi Rusak
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar menggelar konservasi dan identifikasi lontar di Griya Satria, Jalan Abimanyu Denpasar.
Kegiatan ini digelar pada Senin, 12 Februari 2024 serangkaian Bulan Bahasa Bali.
Sebanyak 117 lontar dalam kondisi baik di griya ini.
Selain itu, sebanyak dua sok atau besek besar lontar dalam kondisi rusak.
Pemilik lontar, Ida Pedanda Gede Oka Mas mengatakan, semua lontar ini berusia kurang lebih 324 tahun.
Berbagai pengetahuan tersimpan dalam lontar ini.
Mulai dari usadha atau pengobatan, parwa, dasa nama, geguritan dan lainnya.
“Lontar ini sudah lama tidak pernah tersentuh. Dulu tahun 2006 pernah dilakukan perawatan oleh Fakultas Sastra Unud, termasuk pengisian judul,” kata Ida.
Saat itu, juga sempat dilakukan pembacaan isi lontar dan dituangkan dalam bentuk makalah.
Baca juga: TPS Unik Di Desa Bajera, Seluruh Petugas Pemungutan Suara Perempuan
Namun setelah itu, belum pernah dilakukan pembersihan dan pembacaan kembali.
Keberadaan lontar ini menurut Ida berkaitan dengan keberadaan griya ini.
Dimana griya ini berdiri pada tahun 1700 dengan leluhurnya berasal dari Griya Delod Peken Sanur.
“Leluhur kami dituur (dijemput) oleh Raja Jambe Ksatrian. Namun setelah itu raja dibunuh, sehingga leluhur kami bersedih. Makanya 200 tahun kosong tidak ada sulinggih. Dan saya mengawali tahun 2014,” katanya.
Kini pihaknya sangat ingin mengetahui semua isi dalam lontar tersebut.
Termasuk mencari orang yang bisa menyusun kembali lontar yang dalam kondisi rusak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.