Pengendara Motor Jatuh ke Tukad Cangkir
Guru SDN 3 Susut Tewas di Gianyar, Kadek Karmawan Kecelakaan Tunggal Jatuh di Jembatan Tukad Cangkir
I Kadek Karmawan (25) guru honorer SDN 3 Susut, Bangli ditemukan tewas setelah jatuh ke bawah jembatan di Tukad Cangkir, Gianyar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Pantauan Tribun Bali, banyak pelayat yang datang ke rumah duka di Lingkungan Bebalang.
Baca juga: Guru Se-Bangli Turut Berduka dengan Kepergian Kadek Karmawan , 2 Tahun Guru Honorer SD
Baik kerabat, krama/masyarakat hingga rekan sesama guru. Ini karena Kadek Karmawan merupakan seorang guru Olahraga di SDN 3 Susut.
Sebelum Kecelakaan Kadek Karmawan Izin Megambel dan Dilanjutkan Melayat
Ayah Kadek Karmawan yakni I Nyoman Rapia mengatakan pada Minggu 11 Februari 2024 malam, Kadek Karmawan sempat izin untuk latihan megambel dan dilanjutkan melayat.
Sebab ada warga Bebalang yang meninggal dunia. Setelah menyampaikan hal itu, tidak ada lagi komunikasi. Pihaknya juga tidak tahu secara pasti, apa tujuan anaknya ke Gianyar.
"Saya malam itu menjaga istri, karena sedang dirawat di rumah sakit. Anak saya bilang mau latihan dan medelokan (melayat). Tidak ada bilang mau ke Gianyar. Tapi dengan temannya bilang mau ke Gianyar membeli obat. Obat itu mungkin untuk ibunya karena lagi sakit," ungkapnya.

Diperkirakan Karmawan berangkat ke Gianyar sekitar subuh. Sebab sekitar pukul 01.00 WITA, Karmawan diketahui masih berada di lokasi melayat. Hingga pada keesokan harinya sekitar pukul 07.30 WITA, Nyoman Rapia mendapat kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan di wilayah Gianyar. Hanya saja keberadaannya belum ditemukan.
"Saya meminta tolong kerabat agar mencari keberadaannya di rumah sakit. Hingga tak berselang lama saya mendapat kabar jika anak saya ditemukan sudah meninggal dunia. Saat itu saya tidak bisa berkata-kata lagi," ucap pria yang juga Kepala Sekolah SDN 3 Bunutin, Bangli ini.
Nyoman Rapia mengatakan, sebelum kejadian pihaknya tidak ada firasat apapun. Mengingat anaknya hanya minta izin megambel dan medelokan.
"Tidak ada hal-hal aneh lainnya. Semua seperti biasa," imbuhnya.
Baca juga: Mahasiswa Undiknas Ajak Generasi Z Ikut Pemilu 2024
Pihak keluarga begitu terpukul atas kepergian bungsu dari dua bersaudara ini. Sesuai rencana, pelaksanaan upacara mekinsan ring gni bagi jenazah Kadek Karmawan dilakukan Senin siang. Sedangkan rencana upacara Ngaben akan dilaksanakan pada 19 Februari mendatang.
"Jenazah tidak dibawa pulang, tetapi langsung kami laksanakan upacara mekinsan ring gni di Krematorium Bebalang," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Komang Pariarta mengatakan, Kadek Karmawan merupakan pegawai di lingkungan Disdikpora Bangli. Yang bersangkutan merupakan guru olahraga di SDN 3 Susut yang berlokasi di Banjar Penatahan, Desa/Kecamatan Susut.
"Sudah hampir 2 tahun ini menjadi guru honorer di SDN 3 Susut," ujarnya.
Dikatakan pula, orang tua Kadek Karmawan juga merupakan keluarga besar Disdikpora Bangli. Ayahnya merupakan Kepala Sekolah di SDN 3 Bunutin dan ibunya merupakan staf di Bagian Pendidikan Dasar di Disdikpora.
"Kami menyampaikan belasungkawa. Almarhum dan keluarga adalah keluarga besar kami di Dinas Pendidikan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Pariarta. (weg/mer)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.