Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 14 Februari 2024: Hari Rabu Abu, Pantang dan Puasa
Renungan Harian Katolik Rabu 14 Februari 2024: Hari Rabu Abu, Pantang dan Puasa
2. Berpuasa, dan
3. Bersedekah.
Yesus meminta kita untuk melakukannya "di tempat tersembunyi" agar hanya Bapa di Surga yang melihatnya.
Namun apa yang sering terjadi ?
Saya bisa pastikan bahwa setelah perayaan Rabu Abu ada banyak orang yang mem-posting foto atau video untuk menunjukkan bahwa mereka telah menerima "cap" tanda pertobatan di keningnya.
Aktivitas doa bukan lagi menjadi saat untuk menjalin relasi intim dengan Sang Kekasih yang tersembunyi, tetapi menjadi momen yang penting untuk diabadikan dan dipamerkan.
Sedekah dilakukan hanya untuk menceritakan bahwa kita orang baik dan murah hati.
Jika demikian, apa makna masa tobat yang kita jalankan ?
Yesus meminta kita untuk tidak bersikap pura-pura.
Bapa yang ada di tempat tersembunyi melihat dan mengetahui segalanya.
Berdoa, berpuasa, dan bersedekah harus berasal dari hati yang tulus dan nurani yang murni.
Masa tobat adalah kesempatan istimewa untuk lebih dalam merenungkan dan mengalami misteri kasih Allah.
Maka dengan berdoa kita menjalin relasi yang akrab dengan Dia.
Dengan berpuasa dan berpantang kita belajar untuk berkorban.
Dengan bersedekah kita belajar untuk berbagi dan mengucap syukur atas rahmat Tuhan yang telah kita terima.
Dengan demikian, hidup kita menjadi lebih bermakna. Amin. [RP. Simon P. Taa, O.Carm.]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.