Berita Denpasar

Berwisata di Bali Makin Ramah Lingkungan, SPKLU Tersedia di Monkey Forest Ubud

Berwisata di Bali Makin Ramah Lingkungan, SPKLU Tersedia di Monkey Forest Ubud

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hadir di kawasan monkey forest, Ubud Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hadir di kawasan monkey forest, Ubud Bali. 

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana menyampaikan bahwa kesadaran akan lingkungan yang bersih, nyaman, dan green makin meningkat.

Terlebih di Bali memiliki kearifan lokal Tri Hita Karana yang menjadi falsafah hidup, sehingga masyarakat Bali seharusnya lebih mudah untuk mengadopsi transisi penggunaan kendaraan listrik.

Pihaknya juga menjabarkan bahwa kini adopsi kendaraan listrik semakin masif, ini terlihat dari adanya peningkatan kepemilikan kendaraan listrik hingga lebih dari 200 persen.

“Di tahun 2023 saja kepemilikan kendaraan listrik telah mencapai 5.596, dan kita harus optimis angka ini akan terus merangkak naik di tahun 2024,” ungkapnya optimis.

Udayana juga mengatakan bahwa daerah wisata menjadi lokasi strategis yang dapat dimanfaatkan sebagai sentral kampanye kendaraan listrik dengan membangun infrastruktur pendukungnya yakni SPKLU.

“PLN telah membangun beberapa SPKLU yang dapat dijangkau oleh para wisatawan di daerah – daerah pariwisata, dan PLN sangat membuka diri bagi pihak swasta yang ingin bekerja sama dalam membangun SPKLU di daerah wisata,” imbuhnya.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Timur, Agung Wibowo, saat menghadiri peresmian pembangungan SPKLU di Monkey Forest, Ubud mengatakan pihaknya mendukung langkah yang dilakukan oleh TMF bersama Pemprov Bali melalui program SMART.

Program SMART atau Sustainable Mobility Advancing Real Transformation yang diinisiasi TMF bersama Pemprov Bali melalui Dinas Perhubungan Provinsi Bali ini merupakan program uji coba ekosistem tertutup yang berlangsung selama 6 bulan. 

Baca juga: Jadi Kurir Sabu, Sejoli ini Divonis Penjara 7,5 Tahun


Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah mobilitas secara berkelanjutan melalui penggunaan solusi transportasi berbasis data dan elektrifikasi secara efisien di seputaran Ubud.

Tentu demi mendukung hal ini, pembangunan infrastruktur SPKLU amat diperlukan demi memudahkan mobilitas kendaraan umum listrik yang dipergunakan.

“Seperti kita ketahui mobilitas di daerah wisata Ubud ini lalu lintasnya padat yang menyumbang emisi gas karbon cukup tinggi. Program ini sangat baik untuk mengurangi emisi gas karbon dan mendukung program Pemerintah Indonesia dalam Transisi Energi menuju Net Zero Emission 2060,” ujar Agung.

Diharapkan kedepannya dengan dukungan dari PLN dapat mewujudkan transisi energi bersih yang berdampak pada lingkungan untuk generasi masa depan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved