TPA Sente Kebakaran

Petugas Kewalahan Padamkan Kebakaran TPA Sente, Mata Perih Hingga Jarak Pandang Terbatas

Petugas Kewalahan Padamkan Kebakaran TPA Sente, Mata Perih Hingga Jarak Pandang Terbatas

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun bali/ Eka Mita Suputra
Kabut asap tebal menyelimuti kawasan TPA Sente, di Dusun Sente, Desa Pikat, Kecamatan Banjarangkan, Senin (20/2/2024). 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Kabut asap tebal menyelimuti kawasan TPA Sente, di Dusun Sente, Desa Pikat, Kecamatan Banjarangkan, Senin (20/2/2024).

Situasi ini membuat petugas pemadam kebakaran dan BPBD Klungkung kesulitan padamkan api.

Selain jarak pandang yang terbatas, asap membuat mata petugas terasa perih.

Senin (20/2/2024) siang sekitar pukul 11.00 siang, kebetulan angin berhembus ke arah barat.

Situasi itu membuat asap tebal yang muncul karena kebakaran di TPA Sente, berhembus ke arah barat.

Jalanan di seputaran TPA Sente menjadi terhalang kebut asap, jarak pandang terganggu.

Meskipun telah memakai masker, nafas menjadi agak sesak karena kabut asap yang tebal.

"Kami kesulitan padamkan api, asap seperti ini tidak cukup hanya dengan masker. Kami harus menunggu agar ada angin ke arah lain, agar asap bisa hilang," ujar Kasi Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Klungkung, I Gede Erwan Supriantana, Selasa (20/2/2024).

Kondisi itu membuat pemadan kebakaran harus melakukan penyemprotan sampah dari jalan raya, atau dari tembok luar TPA Sente.

Baca juga: TPA Sente Kembali Kebakaran, Petugas Kewalahan Padamkan Api Ditengah Kepulan Asap Pekat

Sangat beresiko jika petugas harus turun ke gunungan sampah yang terbakar.

"Kami semprot dari luar, agar api tidak merembet. Kalau turun ke lokasi, sangat bersiko. Apalagi kabut asap seperti ini," jelas Gede Erwan.

Sementara dari sisi utara, petugas BPBD Klungkung juga berjibaku ikut padamkan kebakaran di TPA Sente.

Dinas Kesehatan sampai memberikan bantuan obat tetes mata, karena petugas mengeluhkan mata mereka terasa sangat perih saat padamkan api.

"Asap dari kebakaran sampah ini terasa perih sekali, entah apa penyebabnya. Sehingga kami meminta bantuan Dinas Kesehatan untuk mendaparkan tetes mata. Petugas kami yang bantu pemadaman, mengeluh matanya perih," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Selasa (20/2/2024).

Menurut Widiada, ada 25 personel BPBD Klungkung yang diturunkan memadamkan kebakaran di TPA Sente.

Ada personel yang bertugas memadamkan api, ada juga yang bertugas droping air.

Baca juga: Anak Ketua DPRD Bali, Gede Made Dedy Pratama Melenggang ke Kantor DPRD Tabanan


Petugas BPBD Klungkung yang bertugas padamkan api, bahkan naik ke gunungan sampah di sisi utara TPA untuk memastikan api benar-benar padam.

"Petugas saya minta padamkan api selama 1 jam, lalu ganti. Kami full, karena tidak pakai shift. Petugas lain suplai air dengan mobil tangki. Kami memadamkan api dengan bantuan pompa, selang, dan tandon air berkapasitas 5000 liter," ungkapnya.

Terkait dampak kebakaran, dirinya belum mendapatkan keluhan aktivitas masyarakat terganggu karena kabut asap kebakaran TPA Sente.

Namun berkaca dari kebakaran TPA Sente sebelumnya, jika angin ke arah utara atau ke timur, tidak menutup kemungkinan kabut asap akan sampai ke kawasan pemukiman di wilayah Dusun Sente dan Dusun Glogor.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved