Berita Tabanan
Pasien Antre 5 Jam Lebih Di Rumah Sakit, Direktur RSUD Tabanan: Proses Migrasi Masih Penyempurnaan
Pasien Tunggu Antrean Lebih Dari 5 Jam, Direktur RSUD Tabanan: Proses Migrasi Masih Penyempurnaan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Antrean pasien masih terjadi di RSUD Tabanan. Salah satu pasien bahkan ada yang menunggu hingga lima jam.
Hal ini diungkapkan salah seorang yang akan memeriksakan diri di Poli Ginjal dan Hipertensi.
Salah satu pasien yang tidak ingin disebut namanya, mengaku bahwa menuggu mulai pukul 08.00 Wita dan baru masuk dan menerima perawatan pada pukul 13.00 Wita.
Hal ini menjadi keluhan tersendiri, karena lamanya waktu menunggu.
“Ini dari jam 8 datang. Terus baru masuk dan menerima perawatan pukul 1 siang,” ucapnya, Jumat 23 Februari 2024.
Atas hal ini Direktur RSUD Tabanan, Gede Sudiarta mengatakan, bahwa memang ini terkait dengan aplikasi layanan medis, yang saat ini masih dalam tahap proses migrasi.
Proses migrasi dan penyempurnaan serta penambahan fitur-fitur baru yang diperlukan terus berlanjut.
“Sangatkah wajar masih ada keluhan, tetapi itu kan memang perlu proses. Aplikasi itu khusus RS tidak seperti aplikasi di bagian lain yang lebih simple. Proses migrasi masih butuh penyempurnaan,” ungkapnya.
Menurut dia, bahwa dalam aplikasi ini ada pemilahan jasa medis, jasa sarana, jasa pelayanan.
Baca juga: Tim Pemenangan AMIN Bali Buat Aduan ke Bawaslu Bali, Duga Ada Penggelembungan Suara Pilpres
Itu memerlukan waktu paling cepat tiga bulan dan itu pun masih terus di evaluasi.
Kalau hanya untuk aplikasi antrean, sambungnya, Itu pasti cepat. Akan tetapi, sistem pada aplikasi itu secara menyeluruh.
Termasuk terkait rekam medik elektroniknya, karena terkait dengan klaim BPJS.
“Jadi mohon bersabarlah. Kalau sudah lancar dan sudah terpenuhi menu-menu yang dibutuhkan baru kita akan launching,” tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa semua proses perubahan menuju yang lebih baik, memang membutuhkan banyak waktu, butuh kesabaran agar tidak salah melangkah dan merugikan semua pihak.
Sebelumnya, Sudiarta menegaskan, bahwa aplikasi layanan medis itu merupakan perpindahan dari sistem baru atau smart maruti yang dulu digunakan.
Baca juga: Stabilkan Pasokan dan Harga Jelang Hari Raya, Pemkab Gianyar Gelar GPM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.