Hari Raya Galungan
Pasar Murah Jelang Galungan, Masyarakat Bisa Beli Kebutuhan Pokok Hanya Scan 1 Rupiah
Pasar Murah Jelang Galungan, Masyarakat Bisa Beli Kebutuhan Pokok Hanya Scan 1 Rupiah
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menjelang Galungan, Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Provinsi Bali bersinergi menghadirkan Pasar Murah dan Experience penggunaan QRIS Rp1 Rupiah pada Minggu 25 Februari 2024.
Experience penggunaan QRIS ini bertajuk Canang Jegeg dengan tema “Komoditas Pokok dan Canang Sari Menjelang Hari Raya Galungan & Kuningan” bertepat di Depan Kantor Gunernur Bali.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan pasar murah diadakan sebagai wujud pengendalian inflasi bersama pemerintah daerah.
“Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,61 persen (yoy) atau tetap berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2024, yaitu 2,5±1% (yoy). Sehingga adanya pasar murah diharapkan dapat menekan Inflasi apalagi menjelang Galungan,” ucap G.A Diah Utari.
Untuk diketahui, pada Februari 2024, risiko yang perlu diwaspadai antara lain kenaikan harga beras, bawang merah, dan canang sari.
Namun demikian, upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan pasokan beras di Bali diprakirakan dapat menahan laju kenaikan harga beras.
Sementara itu, dimulainya musim panen bawang merah pada sebagain sentra produksi bawang di Bali juga diprakirakan menahan laju inflasi bawang merah.
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menambahkan menjelang hari Raya, kebutuhan masyarakat meningkat.
Baca juga: Emak-Emak di Denpasar Geleng Kepala, Jelang Galungan, Harga Cabai dan Bahan Pangan Lain Naik
Sehingga diadakannya pasar murah diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat.
“Kita lihat belum sampai berapa menit pasar murah dibuka, beras SPHP langsung ludes. Karena kita menjual sesuai HET dan masyarakat sangat antusias dengan adanya pasar murah,” tambah Pj Gubernur Bali.
Belum dimulainya musim panen raya di kawasan Bali, membuat harga beras melambung tinggi.
Harga beraspun dikisaran Rp 16-17 Ribu perkilogram untuk beras medium / super.
Menanggapi hal ini, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan cara pengendalian inflasi dengan pengendalian harga, kecukupan supply, kelancaran distribusi, komunikasi kepada masyarakat untuk meyakinkan stok itu ada.
“Efek psikologis itu yang penting. Jangan sampai masyarakat ini panic buying. Untuk kebutuhan Galungan, kita sudah koordinasi untuk menambahkan 250 ribu tabung gas melon. Sehingga dihimbau masyarakat jangan panik,” ucap Sekda Bali.
TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K antara lain:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.