Hari Raya Galungan
15 Ton Daging Babi Dibagikan di Badung, DPD Golkar Bantu Krama di Hari Raya Galungan-Kuningan
Wayan Wijana, menyebutkan untuk perayaan Galungan diperkirkan ada 1.744 ekor babi yang dipotong di Badung.
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – DPD Partai Golkar Badung kembali membagi-bagikan daging babi kepada warga menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Jumlah daging babi yang dibagikan mecapai 15 ton.
Daging babi menjadi kebutuhan pokok krama Bali pada Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang jatuh pada Buda Keliwon Dunggulan, Rabu 28 Februari 2024, dan Saniscara Keliwon Kuningan, Sabtu 9 Maret 2024.
Pembagian daging babi dilakukan Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa di Kantor DPD Golkar pada Minggu 25 Februari 2024 pagi.
Baca juga: Makna Penjor Pada Hari Raya Galungan Menurut Ajaran Agama Hindu, Ternyata Bukan Sekedar Hiasan
Jumlah daging babi yang dibagikan bertambah, dari sebelumnya 12 ton kini menjadi 15 ton.
Dari pantauan Tribun Bali di lokasi, puluhan babi dijejerkan dan dihitung, lalu dibagikan kepada konstituennya yang ada di semua kecamatan di Badung.
Suyasa saat ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, pembagian daging babi ini rutin dilakukan setiap enam bulan sekali.
Untuk menyongsong Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta Nyepi Tahun Caka 1946, “tradisi” ini kembali dilaksanakan.
"Mari kita mulat sarira, instropeksi diri ke dalam, terlepas dari perbedaan pandangan politik, mari kita selalu bergandengan tangan untuk memberikan hal yang positif, memberikan kebahagaian bagi masyarakat khususnya krama Badung," ujar politisi asal Desa Penarungan, Mengwi, ini.
Pembagian daging babi ini dilakukan bersama seluruh Fraksi Golkar di DPRD Badung.
Suyasa tidak memungkiri dirinya memiliki kemampuan yang terbatas sehingga tidak bisa memuaskan semua krama.
"Kami tidak bisa memuaskan semua pihak, kami sisihkan pendapatan kami untuk berbagi. Sekarang kami tingkatkan, dari sebelumnya 12 ton menjadi 15 ton," jelas Wakil Ketua I DPRD Badung ini.
Walaupun tidak sempurna, ia berharap pembagian daging babi ini bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan daging babi yang akan dipotong pada perayaan hari raya.
Khususnya bagi krama yang kurang mampu, di tengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung, I Wayan Wijana, menyebutkan untuk perayaan Galungan diperkirkan ada 1.744 ekor babi yang dipotong di Badung.
Jumlah itu masih bisa bertambah dan berkurang, bergantung pada perekonomian masyarakat.
“Pemotongan babi sudah menjadi tradisi kita di Bali. Waktu pandemi jumlahnya menurun namun tidak signifikan. Kami perkirakan untuk perayaan Hari Raya Galungan saat ini akan terjadi peningkatan pemotongan daging babi,” kata Wijana.
Disperpa melakukan pemeriksaan terhadap babi yang akan dipotong, untuk memastikan babi layak potong.
Pemotongan babi dilakukan pada Penampahan Galungan, Selasa 27 Februari 2024 pagi.
“Biasanya mulai hari Senin (hari ini, red) masyarakat sudah ada yang melakukan pemotongan babi, tim kami sudah melakukan pemeriksaan post mortem atau sebelum babi dipotong," jelasnya sembari berharap masyarakat tetap memperhatikan kebersihan dalam mengolah daging babi.
Stok Aman
Sementara itu, di Kabupaten Tabanan diperkirakan akan membutuhkan sebanyak 4.401 ekor babi untuk dipotong pada Hari Raya Galungan ini.
Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan di 10 kecamatan.
Adapun ketersedian atau stok babi di Tabanan saat ini masih dianggap mencukupi. Tabanan memiliki stok babi sebanyak 5.408 ekor.
Kepal Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Subagia memastikan stok babi aman untuk di Tabanan.
Hal ini diketahui melalui pendataan di tingkat peternak.
“Stok babi kita masih aman. Dari stok dan kebutuhan untuk dipotong oleh masyarakat (saat Galungan) masih mencukupi,” ucapnya, Minggu 24 Februari 2024.
Dari data yang dimiliki, untuk stok babi di Kecamatan Penebel terdata 852 ekor.
Kemudian di Kecamatan Selemadeg Timur 692 ekor, Marga sebanyak 639 ekor.
Selanjutnya, di Kecamatan Kerambitan 595 ekor, Selemadeg Barat 494 ekor, Selemadeg 487 ekor, Baturiti 470 ekor, Kediri 449 ekor, serta di Kecamatan Tabanan sebanyak 320 ekor.
Subagia menambahkan, jumlah ketersediaan stok ini melebihi dari jumlah kebutuhan sebanyak 1.000 ekor lebih.
Dari yang didata kebutuhan hanya mencapai 4.401 ekor kemudian estimasi pemotongan hanya mencapai 4.216 ekor.
“Terhitung dari total stok dan kebutuhan kan 5 ribu sekian dikurangi dengan kebutuhan 4 ribu lebih. Jadi masih tersisa 1.000-an. Kalau perkiraan dipotong paling 4.216-an,” bebernya.
Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar juga memastikan stok babi masih cukup aman.
Hal ini dikarenakan populasi babi di Kota Denpasar masih cukup banyak yang membuat harga babi sempat anjlok.
Kepala Distan Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, mengatakan saat ini rata-rata penyembelihan perhari di rumah potong hewan (RPH) sebanyak 200 ekor.
Saat H-1 penampahan, ia memprediksi bisa memotong dua kali lipat dari itu.
"Kalau stok babi kami pastikan aman. Kalau, pemotongan di RPH pasti meningkat hingga dua kali lipat. Ya 350 ekor sampai 400 ekor kita lakukan pemotongan. Setiap Galungan pasti naik," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung juga menyebut stok babi masih aman setelah melakukan pendataan ketersediaan ternak babi siap potong di Klungkung.
Berdasarkan hasil pengecekan, ketersediaan babi siap potong di Klungkung mencapai 410 ekor.
Adapun jumlah kebutuhan saat Hari Raya Galungan diestimasi mencapai 606 ekor.
"Kondisi kebutuhan yang tinggi jelang Galungan memang sudah biasa. Untuk kebutuhan (daging babi) di Klungkung, juga dipenuhi suplai dari Bangli dan Karangasem," ungkap Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida.
Pada saat hari Penampahan Galungan, tim kesehatan hewan juga diturunkan ke lokasi pemotongan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ternak.
"Dari estimasi, titik pemotongan di Klungkung pada saat Hari Penampahan Galungan nanti berjumlah 336 titik," ungkapnya.
Di Buleleng, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, Made Suparma, mengungkapkan stok babi dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya.
“Kebutuhan masyarakat diperkirakan mencapai 1.040 ekor, sementara populasi babi di Buleleng saat ini mencapai 4.107 ekor,” terangnya.
Harga Naik
Adapun untuk harga, Suparma memprediksi mendekati Hari Raya Galungan harga per kilogram daging babi di tingkat peternak akan naik.
Saat ini harga babi di Buleleng mencapai Rp 37.000-Rp 38.000 per kilogram di tingkat peternak.
“Harga sempat naik dan turun lagi dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram. Kemungkinan karena banyak permintaan akan naik lagi,” ujarnya.
Sementara di Denpasar, untuk harga babi hidup sudah naik mencapai Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilogramnya.
Sedang harga daging babi bersih masih stabil di angka Rp 80.000 per kilogram.
"Kemarin karena stok babi melimpah peternak sempat pusing harga babi anjlok. Sekarang sudah naik stabil," kata Anak Agung Gde Bayu Brahmasta.
Sementara dari hasil monitoring Pemkab Klungkung di Pasar Galiran, harga daging babi di pasaran mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Sebelumnya, Ketua Gupbi Bangli Sang Putu Adil mengatakan, harga babi jelang Galungan berada di kisaran Rp 37.000-Rp 38.000 per kilogram.
Harga tersebut sejatinya mengalami penurunan sejak beberapa pekan lalu.
Kendati demikian harga saat ini lebih baik ketimbang akhir tahun 2023.
"Beberapa pekan lalu sempat menyentuh harga Rp 40 ribu per kilo. Tentu walaupun harganya cenderung turun, namun bisa dibilang lebih baik. Sebab pada Desember tahun 2023 lalu, harga babi di kisaran Rp 30 ribu per kilo," ujarnya. (gus/ang/sup/rtu/mit)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.