Ogoh Ogoh di Bali

Jumlah Ogoh-ogoh di Gianyar Turun, Tahun Ini Ada 793 buah

Penyambutan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Gianyar, Bali terkesan tidak bergairah di tahun 2024 ini.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Garudea, merupakan tema ogoh-ogoh garapan pemuda Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali untuk perayaan Hari Pengerupukan atau sehari menjelang Nyepi, Selasa 21 Maret 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Penyambutan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Gianyar, Bali terkesan tidak bergairah di tahun 2024 ini.

Hal tersebut tercermin dari jarang terlihat ada ogoh-ogoh di sisi jalan raya, serta gemuruh gamelan baleganjur tanda persiapan gamelan ngarap ogoh-ogoh

Padahal, Hari Raya Nyepi tinggal enam hari lagi, tepatnya 11 Maret 2024.

Berbeda dengan perayaan sebelumnya, selain menggarap ogoh-ogoh dan persiapan gamelan baleganjur.

Biasanya anak-anak di Kabupaten Gianyar juga membunyikan meriam bambu dan petasan dari busi bekas.

Namun saat ini, Tribun Bali hampir tak pernah mendengar atau menemui anak-anak yang melakukan permainan turun-temurun tersebut.


Berdasarkan data dari berbagai sumber, Selasa 5 Maret 2024.

Diketahui bahwa dalam perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, di Kabupaten Gianyar hanya akan ada 793 ogoh-ogoh yang akan diarak saat Hari Raya Pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yang saat itu terdata ada sebanyak 1.020 ogoh-ogoh tersebar di 273 desa adat di Gianyar.

Baca juga: Dewan Sidak PDAM Soal Triwulan I 2024, Harap Tak Ada Kenaikan Tarif


Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Alit Asmara mengatakan, pihaknya tidak melarang adanya pawai ogoh-ogoh.

Namun, kata dia, semua pawai ogoh-ogoh serahkan penanggung jawabnya pada desa adat masing-masing. 

"Kami tidak melarang adanya ogoh-ogoh, namun sesuai surat aturan menyambut Hari Raya Nyepi tahun isaka 1946 dari MDA Bali, 31 januari 2024, pada point lima koordinator atau ketua kelompok pembuat ogoh-ogoh yang bertanggung jawab untuk keamanan dan kelancaran, diawasi oleh prajuru dan aparat keamanan," ujarnya.

Gung Alit membenarkan bahwa saat ini banyak pemuda yang tidak membuat ogoh-ogoh.

Dia menduga hal tersebut tak terlepas dari banyaknya kesibukan.

Mulai dari Pemilu 2024 hingga Hari Raya Galungan dan Kuningan, ditambah lagi banyak desa adat yang menjelang Nyepi menggelar upacara piodalan yang cukup besar. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved