Sponsored Content
Bupati Jembrana hadiri Upacara Melasti di Segara Pengambengan, Junjung Tinggi Toleransi
Bupati Jembrana hadiri Upacara Melasti di Segara Pengambengan Junjung Tinggi Toleransi Untuk Kerukunan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM - Rangkaian prosesi Melasti digelar beberapa hari menjelang Hari Suci Nyepi. Di Jembrana, puluhan ribu masyarakat Umat Hindu menggelar prosesi tersebut di sejumlah titik Pura dan Pantai yang sudah ditentukan wilayah masing-masing.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dan Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna serta keluarga juga mengikuti prosesi melasti diPura Segara Pantai Pengambengan Kecamatan Negara, Jumat 8 Maret 2024.
Upacara diawali dengan persembahyangan bersama.
Kemudian penyucian berbagai pratima dan pralingga oleh masing masing Desa Adat ke laut.
Sebelumnya, Bupati bersama jajaran sempat menghaturkan upacara mulang pakelem ke tengah laut.
"Hari melasti ini saya ikut prosesi upacara sekaligus melihat langsung keberagaman masing-masing desa adat, menyucikan Ida Batara serta Susuhunan masing masing. Astungkara, karena semangat mengemban tugas di adat, upacara hari ini lancar dan kompak," ucapnya.
Bupati juga menyampaikan genah Melasti di Segara Pengambengan ini resmi milik desa Adat se-Kecamatan Negara dengan luas sekitar 2,5 hektar.
Selain itu, wujud perhatian Pemerintah Daerah dengan memberikan bantuan pembangunan di tiap genah Melasti di Kabupaten Jembrana senilai Rp 1 miliar.
"Masing-masing tempat Melasti di Jembrana kita bantu untuk pembangunan dan perbaikan Rp1 Miliar tahun ini. Harapannya agar representatif dan bagus," terang Bupati Tamba.
Baca juga: VIRAL Sungai Ditutup Beton Sepanjang 400 Meter di Ungasan Badung, Aparat Desa Setop Proyek
Sementara perbaikan genah parahyangan juga menjadi fokus kerjanya.
Di tahun 2023 ada sembilan pura dang kahyangan diperbaiki serta dipercantik.
Diantaranya Pura Segara di Gilimanuk, Pura Kanjeng Ratu, Pura Majapahit , Pura Kembar, Pura Jagatnatha, Pura Ulun dan Agung Pecangakan, Pura Pasatan dan Pura Pegubugan.
Bupati juga menekankan, kekompakan dalam beragama inilah yang diharapkan sehingga prosesi agama itu bisa tetap ajeg dan membawa berkah bagi semua.
"Senantiasa rahayu dan Ida Sanghyang Widi Wasa memberikan penganugerahaan keselamatan untuk kita semua," tuturnya.
Secara khusus Bupati mengingatkan pentingnya toleransi dan kerukunan mesti dijunjung tinggi.