Human Interest Story

Kisah Made Kembariyani, Iseng Buka Usaha Rujak Colek Rumahan, Raup Omzet Hingga Rp 1,5 Juta per Hari

Jenis rujak yang dijual pun berkembang dengan berbagai jenis buah seperti bengkoang, mangga, salak, jambu, nanas dan lainnya.

Istimewa
Ni Made Kembariyani menunjukkan rujak colek yang dijualnya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada tahun 2019, Ni Made Kembariyani (37) iseng-iseng mencoba membuat usaha rujak colek.

Hal itu bermula dari kesukaannya melihat buah-buahan segar saat ke pasar.

Dan dari sanalah timbul keinginan untuk mencoba membuat usaha rujak colek ini.

Dipilihnya rujak colek, karena ingin tampil beda dari rujak-rujak yang dijual di dekat rumahnya di kawasan Penatih Denpasar.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 232, Kurikulum Merdeka: Refleksi Kisah Inspiratif

“Karena di sekitar sini kebanyakan yang dijual adalah rujak kuah pindang. Saya kemudian ingin membuat yang berbeda,” tutur Kembariyani, Kamis 14 Maret 2024.

Ia kemudian membuat brand untuk rujak tersebut dengan nama Mak Lemak.

Awalnya, ia membuat rujak salak dengan ukuran kiloan.

Memang awalnya harus perlu usaha lebih keras lagi untuk memasarkan rujak tersebut.

Dan ia pun menyewa sebuah warung untuk menjual rujaknya tersebut.

Namun pembeli yang datang tak terlalu berminat dengan rujak colek tersebut dan malah menanyakan rujak kuah pindang.

Dirinya pun tak patah arang, merubah strategi berjualan.

“Saya berkeyakinan harus tetap rujak colek, karena rujak kuah pindang sudah banyak,” katanya.

Ia pun mulai memanfaatkan media sosial khususnya TikTok untuk memperkenalkan rujaknya dan memilih berjualan di rumahnya di Jalan Padma Nomor 82A Penatih.

Semakin hari, rujak yang dijualnya banyak dilirik dan semakin laku.

Jenis rujak yang dijual pun berkembang dengan berbagai jenis buah seperti bengkoang, mangga, salak, jambu, nanas dan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved