Human Interest Story

Kisah Made Kembariyani, Iseng Buka Usaha Rujak Colek Rumahan, Raup Omzet Hingga Rp 1,5 Juta per Hari

Jenis rujak yang dijual pun berkembang dengan berbagai jenis buah seperti bengkoang, mangga, salak, jambu, nanas dan lainnya.

Istimewa
Ni Made Kembariyani menunjukkan rujak colek yang dijualnya 

Ia juga membuat rujak dari buah-buah langka seperti buah utu, sentul, kaliasem, hingga buni.

Adapun jenis rujak yang dijual yakni rujak campur dengan porsi kecil seharga Rp 10 ribu.

Juga ada rujak nampan dengan harga Rp 50 ribu, Rp 70 ribu dan Rp 170 ribu untuk ukuran yang paling besar.

Dalam sehari minimal terjual 50 porsi rujak kecil, dan 5 sampai 7 porsi rujak nampan.

“Rata-rata sehari bisa sampai 200 porsi, dan kalau hari raya seperti menjelang Nyepi kemarin bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Sementara untuk bumbunya sendiri ada tiga jenis yakni rujak colek bumbu gula merah, gula pasir, dan uyah sera.

“Bumbunya saya racik sendiri, dan kini bisa tahan sampai satu bulanan karena saya rebus dan kental sehingga tahan lama,” katanya.

Untuk jenis rujak yang paling laku adalah rujak dengan bumbu gula merah dan gula pasir.

Dalam sehari, rata-rata ia menghabiskan 10 kg mangga, 10 kg bengkoang maupun nanas.

Khusus untuk rujak nampan, pembeli harus memesan sebelumnya dan biasanya lebih banyak dipesan untuk acara ulang tahun hingga acara kantor.

“Kami melayani pengiriman untuk Denpasar dan sekitarnya serta pembeli juga ada yang memanfaatkan driver ojek online. Paling jauh sampai Ubud dan Jimbaran ngirimnya,” katanya.

Dalam sehari, dari menjual rujak ini ia mengantongi omzet Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta. (sup)

RUJAK COLEK - Ni Made Kembariyani menunjukkan rujak colek yang dijualnya, Kamis 14 Maret 2024
RUJAK COLEK - Ni Made Kembariyani menunjukkan rujak colek yang dijualnya, Kamis 14 Maret 2024 (Istimewa)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved