Berita Denpasar

Graha Yowana Suci Denpasar Belum Beroperasi, Masih Tunggu Kesepakatan Biaya Sewa

Graha Yowana Suci Denpasar Belum Beroperasi, Masih Tunggu Kesepakatan Biaya Sewa

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Tampak depan Graha Yowana Suci (GYS) Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sampai saat ini, Graha Yowana Suci atau Pasar Suci masih belum beroperasi.

Hal ini dikeranakan saat ini masih dalam proses pembahasan biaya sewa. 

Selain itu, akan ada rencana pembukaan pendaftaran tenant tahap kedua.

Baca juga: Joged Bumbung Tak Senonoh di Bali Viral, Prof Arya: Ada Anak Gadis yang Diantar Sendiri Orangtuanya

Hal itu dilakukan setelah para tenant hasil seleksi tahap pertama menempati lokasi agar tempat bisa terisi penuh. 

Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan, pihaknya masih menunggu persetujuan biaya sewa dari para tenant yang sebelumnya minta keringanan. 

"Kita masih menunggu dari para tenant. Kalau sudah sepakat, maka tahap pertama untuk tenatnya masuk," katanya, Sabtu 16 Maret 2024. 

Baca juga: Bawa Kabur Pacar di Buleleng, KS Diduga Paksa Gadis Dibawah Umur Berhubungan Selama 4 Hari 3 Malam

Untuk harga sewa sendiri, ada penawaran dari tenant terhadap hasil kajian Universitas Udayana


Harga sewa untuk lantai 1 dari Rp145.000 per meter persegi per bulan turun menjadi Rp91.350 per meter persegi per bulan. 


Kemudian lantai 2 yang sebelumnya biaya sewa Rp104.000 per meter persegi per bulan turun menjadi Rp65.520 per meter persegi per bulan. 


Sementara untuk BOP nya dari Rp80.000 per meter persegi per bulan menjadi Rp50.400 per meter persegi per bulan.

 

Untuk tahap pertama ada 15 tenant yang dinyatakan lolo untuk mengisi Pasar Suci. 


Sementara untuk jumlah tenant yang mampu ditampung di pasar tersebut adalah 24 tenant


"Dengan begitu, rencananya kami akan membuka kembali pendaftaran tahap dua. Harapan kami semua space yang kita sediakan bisa terisi. Menampung bisnis kreatif anak muda," terangnya.


Sementara itu, Kabid Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana mengatakan pihaknya sebelum membuka pendaftaran tahap kedua, pihaknya juga masih melihat dan mempelajari target market serta cashflow dari tenant tahap pertama. 


"Sehingga kami saat ini masih fokus pada tenant tahap pertama," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved