Berita Karangasem

Air Tirta Tohlangkir Mati, Pelanggan Perusda Jengkel

elanggan Perusahaan Daerah  (Perusda) Tirta Tohlangkir di beberapa daerah di Karangasem

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi air macet - Air Tirta Tohlangkir Mati, Pelanggan Perusda Jengkel 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI. COM - Pelanggan Perusahaan Daerah  (Perusda) Tirta Tohlangkir di beberapa daerah di Karangasem,  terutama  di Kec. Karangasem dan Bebandem, kembali dibuat jengkel.

Pasalnya, aliran  air Tirta  Tohlangkir kembali mati sejak 5 hari  lalu. Dari Rabu  (13/3/2023) sampai Minggu (17/3/2024). 

Sebelumnya, Bulan Februari aliran air  sempat tak mengalir hampir 3 minggu. Mulai Selasa (6/2/2024) sampai Senin (26/2/2024).

Saat itu ribuan pelanggan mengeluh karenakan aktivitasnya terhambat. Seperti masak, mencuci, & mandi.

Sedangkan pedagang nasi tak bisa berjualan karena tak ada pasokan air.

Baca juga: Bencana Alam Di Karangasem Tembus 66 Kasus Dalam Seminggu


Zulfikar, pelanggan Tirta  Tohlangkir di Jalan Raya Nenas,  mengatakan, banyak  pelanggan mengeluh dikarenakan aliran air sering mati.

Tak hanya sekarang, sebelumnya sering mati. Ini ganggu aktivitas warga. Seperti memasak, cuci, mandi,  hingga aktivitas lain yang butuh pasokan air. Kondisi ini sangat merugikan pelanggan.

"Ada beberapa pelanggan terpaksa mengangkut air dri  sumbernya dan kayuhan. Kasihan mereka (pelanggan) harus mengangkut air di Bulan Puasa. Airnya sering mati. Ini sudah berhari-hari mati," kata Zulfikar, Minggu (17/3/2024)

Pelanggan Tirta Tohlangkir asal Kec. Bebandem yang  engan menyebutnya nama, mengatakan, terpaksa mencari air menggunakan galon untuk bisa masak disaat Bulan Puasa.

"Kadang pagi mencari air ke sumur. Kadang sore hari saat membutuhkan air banyak untuk masak, serta minum,"kata pelanggan yang tersebut.

Baca juga: Sinda Sayangkan ada Joged Bumbung Erotis


Untuk mandi dan cuci, terpaksa ke sungai."Nggak hanya saya mengeluh. Banyak pelanggan air mengaku aktivitasnya terhambat.

Pihaknya berharap airnya segera mengalir.  Sehingga  aktivitas  masyarakatnya lancar kembali.

Sebelumnya aliran air sempat padam hingga tiga minggu,"akui sumber tersebut

Dirut Tirta Tohlangkir di Karangasem, Komang Haryadi Parwata, membenarkannya. Air tak mengalir karena pipa aliran telaga waja bocor.

Pelanggan terdampak diperkirakan hampir mencapai 600 KK lebih. Terdiri pelanggan di Jalan Raya Nenas, hingga Kelurahan Subagan, Kec. Karangasem. Dan pelanggan yang lainnya.

"Untuk perbaikan sudah selesai. Sekarang masih ada normalisasi jaringan. Semoga hari ini normal,"harap Parwata.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved