Berita Karangasem

Sentuhan Orang Tua Sangat Diperlukan Untuk Tekan Kasus Bunuh Diri

Kasus bunuh diri yang dilakukan pelajar di Karangasem mencapai 2 kasus di Thn. 2024.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Ni Nyoman Budiartini 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Kasus bunuh diri yang dilakukan pelajar di Karangasem mencapai 2 kasus di Tahun. 2024.

Semuanya pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas / Kejuruan. Motifnya bunuh diri bervariatif.

Ada  dikarenakan permasalahan asmara, dan karena masalah lain. Seperti masalah keluarga.

Data dihimpun Tribun Bali di lapangan, kasus pelajar bunuh diri terjadi di Kecamatan Bebandem.

Yang  bersangkutan menghabisi diri diperkirakan karena adanya permasalahan asmara.

Sedangkan yang ke 2 di Kecamatan Manggis. Penyebabnya dikarenakan sakit hati setelah diberitahu oleh sama orang  tua kandungnya.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem,Ni Nyoman Budiartini, mengaku, ada beberapa kasus bunuh diri yang dilakukan pelajar.

Ini tidak lepas dari mental yang bersangkutan karena alami permasalahan. Sehingga memilih mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Untuk menekan kasus bunuh diri,  pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Satu diantaranya mengelar sosialisasi ke instansi sekolah.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Agung Ditutup 17 Maret 2024 Usai Pencaruan di Lokasi Penemuan Jenazah

"Pemerintah sudah melakukan  sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak oleh instansi yang membidangi,"kata Budiartini, Minggu (17/3/2024)  siang  kemarin.

Dan yang terpenting, kata Budiartini, sentuhan  orang tua  sangat diperlukan agar anak dan remaja tidak lakukan langkah bertentangan  dengan agama.

Seperti bunuh diri, dan lainnya. Waktu berkualitas berkumpul bersama anak sangat dibutuhkan di waktu luang. Harapannya agar ikatan  anak serta ibu semakin kuat.

"Kalau pagi orang tua  sibuk kerja, sedangkan anak sibuk  sekolah. Sekitar pukul 18.00  wita, orang tua sempatkan berkumpul bersama anak - anak. Tanyakan aktivitasnya seharian. Jangan dibiarkan sibuk memainkan handphone. Sentuhan ibu sama anak sangat diperlukan,"akui Budiartini, pejabat asli dri Karangasem. 

Mantan pegawai  Humas Setda Karangasem berharap keterlibatan keluarga dalam mengatasi masalah ini.

"Saya pribadi ketika berkunjung ke desa, tetap lakukan sosialisasi. Memberikan pemahaman pada masyarakat, serta menghimbau agar mengawasi anak. Sempatkan waktu kumpul dengan anak,"harap Budiartini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved