Berita Denpasar
PT Bali CMPP Sudah Rogoh Rp 140 Miliar untuk Investasi Mesin TPST di Denpasar
PT Bali CMPP Sudah Rogoh Rp 140 Miliar untuk Investasi Mesin TPST di Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ternyata, pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yakni PT Bali CMPP sudah mengeluarkan banyak uang untuk investasi.
Namun sampai saat ini ketiga TPST belum bisa beroperasi.
Bahkan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyebut jika TPST Tahura Ngurah Rai tutup.
Hal ini pun membuat PT Bali CMPP selaku pengelola pasrah.
Pihaknya pun mengakui memang ada keterlambatan proses pengolahan sampah karena mesin pengering yang dipasang sudah dua kali mengalami kegagalan.
Public dan Government Relation PT Bali CMPP, Andrean Raditha, mengatakan, saat ini PT Bali CMPP tengah mencoba mesin ketiga melalui pihak ketiga di TPST Kesiman Kertalangu.
"TPST Kesiman Kertalangu ini menjadi acuan pengadaan mesin di TPST lainnya seperti TPST Tahura dan TPST Padang Sambian Kaja," katanya, Selasa 26 Maret 2024.
Pihaknya mengatakan, saat ini mesin yang didatangkan sudah ketiga kalinya.
Karena dua mesin khususnya mesin pengering sebelumnya dinyatakan gagal karena dianggap kurang andal dalam pengolahan sampah.
Baca juga: Hendak Menuju Stadion Dipta Gianyar, 10 Orang Bonek Mania Dipulangkan Petugas di Jembrana
"Kami menggunakan vendor atau pihak ketiga. Dua kali memang kami gagal beroperasi karena mesinnya. Sekarang ini mesin pengering yangkami datangkan ketiga kalinya," jelasnya.
Menurutnya, mesin ketiga ini baru datang dan baru akan dirakit sekitar awal April 2024.
Setelah itu akan diujicoba, apabila berhasil, mesin ini akan dijadikan acuan dua TPST lainnya.
Menurutnya, PT Bali CMPP saat ini sudah mengeluarkan dana cukup banyak untuk terus mencoba pengadaan mesin.
Dana yang sudah dihabiskan hingga kini sudah mencapai Rp 140 miliar.
Dana tersebut untuk investasi mesin-mesin pengolahan sampah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.