Berita Klungkung

Keterbatasan Anggaran Untuk Membangun Daerah, Pemkab Klungkung Sana-Sini Gali Sumber Genjot PAD

Keterbatasan Anggaran Untuk Membangun Daerah, Pemkab Klungkung Sana-Sini Gali Sumber Genjot PAD

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah) Tahun 2025 di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Senin (1/4/2024). 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menjalankan pembangunan daerah, menjadi fokus perhatian Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah) Tahun 2025 di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Senin (1/4/2024).

Penjabat asal Buleleng tersebut, meminta untuk mengoptimalkan PAD dari berbagai sumber pendapatan untuk menjalankan roda pembangunan di Klungkung.

"Membangun diperlukan dana yang cukup besar yang belum mampu dibiayai sepenuhnya dari PAD. Maka dari itu sumber sumber PAD dan potensi penerimaan jangan kita tutup. Seperti pendapatan dari pajak reklame dan mengoptimalkan penerimaan dari pajak hotel dan restauran serta pendapatan dari parkir harus digenjot lagi," ujar Jendrika, Senin (1/4/2024).

Sebelumnya Jendrika juga mengatakan, struktur APBD Tahun 2024 rasio PAD terhadap belanja daerah hanya 21 persen.

Ini menandakan tingkat kemandirian fiskal Kabupaten Klungkung masih rendah, karena masih sangat tergantung kepada bantuan pihak luar untuk membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan.


"Mempertimbangkan kondisi keuangan saat ini, meminta OPD untuk melaksanakan kegiatan seefisien mungkin dan melakukan penghematan dari segala aktivitas. Sembari terus mengupayakan peningkatan penerimaan pajak dan retribusi," tegasnya.

Menurut Jendrika, pihaknya belum bisa melaksanakan pembangunan dan menyelesaikan persoalan secara maksimal karena kondisi keuangan pemerintah daerah.

Ia mencontohkan pesoalan sampah.

Menurutnya, Jika saja Kabupaten Klungkung bisa mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar, persoalan sampah akan bisa diselesaikan.

"Maka dari itu sumber sumber PAD dan potensi penerimaan jangan kita tutup. Seperti pendapatan dari pajak reklame. Optimalkan lagi penerimaan dari pajak hotel dan restauran serta pendapatan dari parkir," ujar Jendrika. 

Baca juga: 1.730 Pelajar Ikut Porsenijar Esport di Denpasar, Dipertandingkan 4 Divisi Game

Selain persoalan sampah, pada 2025 juga terdapat beberapa isu strategis penting yang harus diperhatikan dan dicari solusi pemecahannya masalahnya.

Yakni kualitas infrastruktur yang belum memadai, dengan banyaknya jalan menuju destinasi/daerah sasaran investasi dalam kondisi rusak/belum terbangun.

Serta infrastruktur pelayanan air minum yang belum optiminal, dan juga masih adanya ketimpangan kualitas infrastruktur di Klungkung daratan dengan kepulauan Nusa Penida.

"Saya juga mengingatkan, supaya potensi potensi kebocoran dari retribusi segera diatasi. Sehingga pendapatan bisa lebih maksimal dan pembangunan bisa berjalan," ungkap Jendrika.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved