Berita Gianyar

Penampungan Anjing Ilegal Diduga Jadi Sumber Rabies di Gianyar

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar, Bali, selama ini melakukan pelacakan atau investigasi terhadap sumber rabies

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Distanak Gianyar, Bali saat mengunjungi salah satu penampungan anjing di Kabupaten Gianyar, Bali, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar, Bali, selama ini melakukan pelacakan atau investigasi terhadap sumber rabies, yang marak terjadi di Kabupaten Gianyar.

Hasilnya, diduga salah satu sumber rabies di Gianyar adalah shelter atau penampungan anjing tak berizin alias ilegal

Kabid Keswan Gianyar, Made Santiarka, Selasa 2 April 2024, sepanjang 2023-2024 ini, pihaknya rutin turun ke masyarakat, menangani kasus rabies pada anjing dan penyakit kuku dan mulut (PMK) pada sapi.

"Per desa kami tuntaskan PMK sapi dan rabies," ujarnya.

Dari hasil turun ke masyarakat, Arya Darma didampingi Kepala UPT Keswan Gianyar I, I Nyoman Arya Darma dikejutkan oleh temuannya.

Dalam, dalam perjalanan penanganan PMK dan rabies ini, pihaknya menemukan belasan shelter (penampungan anjing) di Kabupaten Gianyar. 

Kata dia, shelter tersebut semuanya tidak memenuhi persyaratan kesehatan hewan dan semuanya ilegal

"Kami dapati belasan shelter ilegal di Gianyar, di Kecamatan Gianyar saja ada tiga shelter ilegal. Dari shelter tersebut, anjing hidup dalam kandang seadanya dan pemberian pakan seadanya yang mengandalkan donatur," ungkap Arya Darma.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya melihat bahwa pemilik shelter tidak memberikan jaminan kesehatan yang memadai, sehingga sebagian dari peliharaan shelter tersebut diduga menjadi sumber rabies di Kabupaten Gianyar.

Baca juga: Polisi Klasifikasikan 3 Gang Menuju Pelabuhan Gilimanuk, 6 Pos Disiagakan Pada Angkutan Lebaran 2024


Terkait penampungan anjing ilegal ini, Arya Darma mengatakan pihaknya akan memberikan pembinaan, supaya penanganan rabies di desa yang sudah tuntas tidak lagi terganggu.

"Sumber rabies ditemukan pada feeding (pemberian pakan) pada anjing jalanan. Selain tanpa tuan, anjing tersebut tidak mendapat penanganan kesehatan yang memadai. Harapan kita, agar anjing liar tanpa tuan seperti itu bisa dieliminasi," jelasnya.

Dia menegaskan, jika pemilik penampungan anjing ini benar-benar peduli terhadap kelangsungan populasi anjing, agar dipelihara secara benar.

Yakni memberikan penanganan kesehatan terhadap anjing, kandang yang kayak, dan pakan cukup.

"Jika prosedur kesehatan diberikan secara layak, maka tidak akan ada penyebaran rabies di Gianyar. Astungkara, rabies sampai April ini sudah menurun, tinggal beberapa desa saja," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved