Profil

Sosok Echa Laksmi, TikTokers yang Gaet Follower dengan Tari, Bisa Bangun Rumah dari Hasil Ngonten

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Echa Laksmi yang kontennya sering FYP atau For Your Page dengan konten tarinya.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ni Putu Eka Laksmi Dewi atau lebih dikenal Echa Laksmi, konten kreator di Tiktok 

Sosok Echa Laksmi, TikTokers yang Gaet Follower dengan Tari, Bisa Bangun Rumah dari Hasil Ngonten


TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Siapa yang tidak kenal dengan sosok Echa Laksmi yang kontennya sering FYP atau For Your Page dengan konten tarinya.

Pemilik nama lengkap Ni Putu Eka Laksmi Dewi atau lebih dikenal Echa Laksmi kini telah memiliki followers media sosial TikTok sebanyak 1,2 juta, Instagram 116 ribu, dan YouTube 509 ribu.

Tiktokers, Echa Laksmi
Tiktokers, Echa Laksmi

Sebelum menjadi seorang konten kreator, wanita berusia 30 tahun ini merupakan pekerja kantoran dan di sela waktu kosong diisi dengan menari.

Saat pandemi Covid-19 melanda, membuat Echa Laksmi bekerja dari rumah atau work from home dan bingung banyak waktu kosong.

Waktu kosong itu diisi oleh Istri dari Dewa Memet ini dengan membuat konten tari.

Baca juga: Sosok Cok Sawitri Semasa Hidup, Bergelut dengan Teater dan Berkesenian Sejak Kecil

"Berawal dari saat pandemi Covid-19 saya bingung tidak ada kerjaan (banyak waktu kosong) dan waktu itu lagi maraknya sosial media seperti TikTok dan lain sebagainya."

"Saat itu saya ingin sekali menarik followers dengan cara apa ya, yaitu dengan cara karya saya harus berbeda dengan yang lainnya," ungkap wanita yang sejak usia 16 tahun tertarik dengan dunia tari ini, Jumat 5 April 2024. 

"Lalu bagaimana caranya berbeda, saya melihat potensi diri dan skill saya sendiri. Potensi dan skill saya bisa menari tradisi atau tradisional, dengan tarian saya ingin memberikan warna baru dan beda dari yang lain," sambungnya. 

Baca juga: Mendiang Wayan Karma Dikenal Sebagai Sosok baik di DPRD Gianyar

Ia menambahkan misalkan gerakan-gerakan yang sudah ada FYP di TikTok saya rubah gerakannya jadi gerakan tradisi. 

Itu bisa menjadikan sebuah karya atau konten berbeda dari yang lainnya. 

"Mulai berangkat dari situ sampai sekarang saya konsisten membuat karya seperti itu. Dan astungkara dapat dikenal oleh masyarakat. Mulai tahun 2020," ungkap wanita asal Abianbase Gianyar ini.

Baca juga: Profil Penari Joged Bumbung Desak Inul Dari Pejeng Bali, Sayangkan Joged Tak Senonoh

Melalui konten tari itu, Echa Laksmi ingin menyampaikan pesan kepada bahwa jangan malu kita memiliki warisan budaya leluhur, harus dijaga dan lestarikan.

Jangan men-judge lebih baik kita cintai kalau bisa kita pelajari dan lestarikan. Kalau bukan kita siapa lagi. 

Dari konten-konten itu, wanita lulusan S1 jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar meraup keuntungan baik berupa uang maupun barang-barang dari endorsemen.

Baca juga: Profil Gibran Rakabuming Raka, Pernah Buat Aplikasi Pencari Kerja hingga Pengusaha di Bidang Kuliner

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved