Berita Bali
Update Pencarian Pria Asal Lampung yang Jatuh dari Kapal KM Mutiara Ferindo di Banyuwedang Buleleng
Penumpang kapal KM Mutiara Ferindo I, Hamdan Wibowo (30) terjatuh di perairan laut Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali,
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Penumpang kapal KM Mutiara Ferindo I, Hamdan Wibowo (30) terjatuh di perairan laut Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Kamis (4/4) malam sekitar pukul 20.17 Wita.
Pencarian pun mulai dilakukan oleh Pos SAR Buleleng, namun hingga Jumat (5/4) korban belum kunjung ditemukan.
Kepala Pos SAR Buleleng, Dudi Librana mengatakan, kapal yang ditumpangi korban itu mulanya berangkat dari Pelabuhan Gili Mas Lombok dan hendak menuju ke Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi.
Baca juga: 60 Orang Ikut Mudik Gratis Polres Buleleng, Siapkan Rute Banyuwangi hingga Surabaya
Namun saat kapal melintas di perairan Banyuwedang, pria asal Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung itu dikabarkan terjatuh.
Para ABK kapal kata Dudi sempat melakukan pencarian, namun korban gagal ditemukan. Sehingga para ABK meminta pertolongan Basarnas Bali untuk membantu mencari korban.
Atas laporan tersebut, Basarnas Bali melalui Pos SAR Buleleng pun diterjunkan untuk menyisir di titik terjatuhnya korban.
Dikatakan Dudi, pencarian pada Jumat (5/4) dilakukan dengan menerjunkan 6 personel Pos SAR Buleleng. Pencarian dibagi dengan dua tahap.
Dimana pada tahap pertama, penyisiran dilakukan dari titik terjatuhnya korban hingga ke wilayah utara perairan Banyuwedang.
Sementara pencairan tahap ke dua dilakukan hingga ke wilayah Pelabuhan Celukan Bawang.
Penyisiran laut dilakukan dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) yang dilengkapi dengan peralatan Aqua Eye. Selain itu juga dilakukan melalui udara dengan bantuan alat drone.
"Sampai saat ini hasilnya masih nihil, korban belum ditemukan. Alat Aqua Eye juga belum bisa mendeteksi keberadaan korban," terang Dudi.
Baca juga: Evakuasi Korban Kapal Karam di Nusa Penida Dramatis, Tim SAR Harus Berenang di Laut
Dudi mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa korban bisa terjatuh dari kapal.
Sementara melihat dari cuaca, Dudi menyebut saat ini dalam keadaan normal.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian terhadap korban akan terus dilakukan selama satu minggu kedepan.
"Tinggi ombak hanya sekitar 0,5 meter sampai 1 meter. Kecepatan angin juga 0 sampai 10 knot. Kami belum tahu apa penyebab korban bisa terjatuh dari kapalnya. Untuk pencarian besok (hari ini, Red), tunggu hasil briefing dulu tentu dengan mempertimbangkan arus laut dan arah angin," tandas Dudi.
Kapal tersebut berangkat dari Gili Mas Lombok hendak menuju Tanjung Wangi, Banyuwangi.
"Sesaat setelah kejadian, para ABK kapal sempat melakukan pencarian hingga pukul 22.20 Wita namun tidak berhasil menemukan korban," kata Kepala Kantor Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, Jumat.
Terpisah Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, salah satu ABK sempat melihat korban menceburkan diri ke laut.
Namun pihaknya saat ini belum dapat menyimpulkan apakah terjatuhnya korban itu merupakan tindakan bunuh diri atau karena faktor lain.
"Belum diketahui motifnya apa. ABK Kapal dalam waktu dekat akan kami mintai keterangan," katanya.
(tribun bali/rtu/zae)
Awasi Situasi Saat Rekannya Maling Motor, Pria Ini Dapat Bagian Rp 200 Ribu, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
KONI Bali Gelar CdM Meeting Porprov XVI 2025, Diikuti 48 Cabor, Utamakan Persaudaraan Krama Bali |
![]() |
---|
PU Fraksi Gerindra-PSI Sebut Kata "Adhyaksa" Labeli Kejaksaan, Ini Jawaban Koster |
![]() |
---|
ISU Penutupan TPA Suwung untuk Proyek Luxury KEK, Ketua DPRD Bali: Janganlah Berandai-andai |
![]() |
---|
BENARKAH Penutupan TPA Suwung Dipengaruhi Investor di KEK Kura Kura Bali? Ini Kata BTID |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.