Pilkada Bali 2024

GOLKAR Pasang Jaring di Bali, Targetkan Kemenangan Bupati Hingga Gubernur Pada Pilkada 2024

Penjaringan 39 nama tersebut terungkap dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni XI A Kemanggisan, Jakarta Barat.

Tribun Bali/Dwi S
Untuk Pilkada Bali, Golkar mengundang tiga nama. Di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, serta mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. Ketiganya menjadi bakal calon Gubernur Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah menjaring 39 nama untuk menjadi bakal calon kepala daerah (bacakada) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Mulai dari bakal calon gubernur hingga bupati dan wali kota.

Penjaringan 39 nama tersebut terungkap dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni XI A Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu (6/4).

Pada pertemuan itu DPP Partai Golkar mengundang sosok yang akan diusung partai beringindi seluruh Indonesia, termasuk Bali, yang disiapkan untuk bertarung dalam Pilkada 2024 yang digelar secara serentak pada 17 November 2024.

Berdasarkan surat undangan DPP Partai Golkar bernomor Sun-359/GOLKAR/IV/2024 yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus, ada 39 nama yang diundang dari Bali.

Untuk Pilkada Bali, Golkar mengundang tiga nama. Di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, serta mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. Ketiganya menjadi bakal calon Gubernur Bali.

Terkait siapa nantinya yang akan maju sebagai calon gubernur, Sugawa Korry menyatakan akan ditentukan berdasarkan hasil survei. DPD I Golkar Bali juga akan melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain.

Baca juga: BURSA Calon Gubernur Bali, Golkar Bidik Tokoh Ini Untuk Bertarung Pada Pilkada 2024

Baca juga: Jadi Calon Bupati Badung, Wayan Suyasa Target Menang Pilkada Bersama Golkar

Untuk Pilkada Bali, Golkar mengundang tiga nama. Di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, serta mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. Ketiganya menjadi bakal calon Gubernur Bali.
Untuk Pilkada Bali, Golkar mengundang tiga nama. Di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, serta mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. Ketiganya menjadi bakal calon Gubernur Bali. (Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra)

Survei akandilakukan oleh internal partai dengan melibatkan lembaga independen. “Survei akan dilakukan sebanyak tiga kali, mulai Mei mendatang,” kata Sugawa Korry saat ditemui di Buleleng, Minggu (7/4).

Badung Usung Suyasa

Selain menjaring tiga bakal calon gubernur Bali, Golkar juga sudah menyiapkan bakal calon bupati/wali kota se-Bali untuk Pilkada 2024.

Untuk Pilkada Badung, Golkar hanya mengusung satu kadernya yakni I Wayan Suyasa yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Badung.Suyasa pun diundang sebagai bakal calon Bupati Badung dalam pertemuan di Jakarta.

Wayan Suyasa yang dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (7/4), tidak menampik hal tersebut. Dirinya turut menghadiri undangan untuk mendengar arahan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Iya saat ini saya ada di Jakarta. Seperti surat itu (undangan, red) saya juga hadir,” ujar politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwiitu.

Selaku kader Golkar dan Ketua DPD Golkar Badung Suyasa mengaku sangat mengapresiasi Golkar Pusat yang memberikan kesempatan kepada kadernya.

Menurut Suyasa, semua kader Golkar kini bersama-sama menjadikan diri lebih baik untuk maju menjadi calon gubernur dan bupati/wali kota.

“Jadi semua kader diberikan arahan, bukan khusus di Bali saja,” kata Suyasa yang mengaku sempat bertemu Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Arahan jelas, kekompakan kader Golkar, membuat partai Golkar naik menjadi nomor dua di skala nasional. Tentunya juga target kita kan menang pilpres, menang pileg, dan menang pilkada,” sambungnya.

Jika Pilkada Badung hanya satu kader yang diundang, tidak demikian dengan untuk Pilkada Gianyar. Tercatat ada delapan nama yang masuk bursa bakal calon Bupati Gianyar di Pilkada 2024.

Terdiri dari I Kadek Era Sukadana, I Made Dauh Wijana, I Gusti Agung Arika Sudewa, I Made Suteja, I Gusti Ngurah Anom Masta, Tjokorda Ngurah Suyadnya, Anak Agung Ngurah Kakarsana, dan Anak Agung Gede Agung Abhidamma.

Berdasarkan daftar nama tersebut, dua di antaranya kader Golkar yang terpilih dalam Pileg 2024 yakni I Made Suteja yang juga Sekretaris Golkar Gianyar, dan I Gusti Ngurah Anom Masta yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Gianyar.

Sementara nama lainnya, merupakan mantan dewan dan juga generasi puri di Kabupaten Gianyar. Seperti Agung Kakarsana merupakan keluarga Puri Agung Blahbatuh, lalu ada Cok Suyadnya atau karib disapa Cok Wah merupakan keluarga Puri Ubud, yang juga mantan anggota DPRD Gianyar, dan Agung Abhidamma merupakan keluarga Puri Agung Gianyar.

Wayan Suyasa (kiri) saat berfoto dengan Bobby Nasution (kanan) saat menghadiri undangan DPP Partai Golkar pada Sabtu 6 April 2023.
Wayan Suyasa (kiri) saat berfoto dengan Bobby Nasution (kanan) saat menghadiri undangan DPP Partai Golkar pada Sabtu 6 April 2023. (Istimewa)

Sementara Kadek Era merupakan Ketua DPD II Golkar Gianyar yang pernah menjabat anggota DPRD Gianyar periode 2014-2019. Sementara Dauh Wijana merupakan mantan Ketua Golkar Gianyar, dan Agung Arika merupakan mantan Perbekel Pering, Blahbatuh.

Kadek Era saat dikonfirmasi mengatakan, ia tidak tahu nama-namanya yang diundang ke Jakarta. Meskipun dirinya mendapat undangan, politikus asal Padang Tegal, Ubud, itu mengaku tidak hadir dikarenakan ada kesibukan adat.

Dari delapan nama tersebut nantinya akan disurvei lalu dipertimbangkan maju ke Pilkada Gianyar. "Ini baru tahap penjaringan, mungkin kalau salah satu surveinya bagus, ya kan masih dipertimbangkan," ujar Kadek Era.

Sebanyak delapan nama juga masuk bursa Golkar untuk Pilkada Klungkung. Menariknya berdasarkan nama-nama yang diundang dari Klungkung, ada beberapa non-kader Golkar.

Diantaranya Ketua DPD II Golkar Klungkung Luh Komang Ari Ayu Ningrum, serta I Wayan Sukasta, Gede Risky Pramana yang keduanya ikut tarung pada Pileg DPRD Provinsi Bali. Ada juga nama pengurus DPP Golkar Dewa Made Widiasa Nida, serta Dharmayasa.

Menariknya ada tiga nama non-kader Golkar yakni I Made Wijaya, termasuk mantan Wakil Bupati Klungkung 2 periode, Made Kasta, dan anggota DPRD Provinsi Bali Tjokorda Gede Agung.

Made Kasta saat ini merupakan penasehat Partai Gerindra Klungkung. Sementara Tjokorda Gede Agung merupakan pengurus DPD PDIP Bali.

Ketua DPD II Golkar Klungkung Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum belum bisa memberikan penjelasan saat dikonfirmasi prihal undangan tersebut.

Sementra Dewa Widiasa Nida ketika dikonfirmasi mengatakan, nama-nama non-kader Golkar yang dimaksud tidak menghadiri undangan tersebut. Munculnya nama-nama non-kader itu, tidak lepas dari kondisi Golkar yang tidak bisa mengusung kader sendiri untuk Pilkada Klungkung tahun ini

"Golkar kan belum bisa usung calon untuk Pilkada Klungkung nanti. Jadi harus koalisi dengan partai lain seperti Hanura, Nasdem, PSI, atau Perindo jika ingin buat poros ketiga. Atau bisa mengikuti PDIP dan Gerindra yang sudah bisa mengusung kepala daerah sendiri," ungkap politisi senior Partai Golkar tersebut.

Sementara Made Kasta ketika dikonfirmasi, mengaku belum menerima undangan yang dimaksud. Namun ia tetap berterimaksih, karena undangan tersebut secara tidak langsung merupakan bentuk dukungan kepadanya.

"Hal itu sudah biasa dalam perpolitikan. Karena itu undangan, tentu kami ucapkan terimakasih," ujar Made Kasta, Minggu (7/4).

Menurut Made Kasta yang merupakan penasehat DPC Gerindra Klungkung, komunikasinya dengan partai lain termasuk Golkar selama ini baik. Namun belum ada pembicaraan yang mengarah ke Pilkada Klungkung.

"Dalam politik ada etikanya. Sampai saat ini saya masih penasehat Gerindra, dan kader Gerindra asli. Bahkan saya ikut membesarkan Gerindra pertama kali di Klungkung. Saya tetap pegang teguh apapun keputusan Gerindra," ungkap dia.

Menurutnya hal ini biasa dalam politik jelang Pilkada. Partai politik biasa memunculkan nama-nama yang potensial untuk didukung dalam helatan Pilkada Klungkung yang akan digelar bulan November 2024 mendatang.

"Saya sangat menghormati hal tersebut (namanya dimunculkan partai lain), saya tetap terimakasih. Tapi saya tetap menunggu mekanisme dari Gerindra, karena saya kader Gerindra," jelas Made Kasta.

Adapun untuk Pilkada Buleleng, Golkar menjaring tiga kandidat sebagai bakal calon bupati. Di antaranya I Nyoman Sugawa Korry, Ida Gede Komang Kresna Budi yang merupakan Ketua DPD II Golkar Buleleng, serta politisi muda Agung Bagus Arsadana Linggih anak bungsu dari politisi senior Golkar Gde Sumarjaya Linggih.

Sementara Pilkada Jembrana terdapat empat nama yang diajukan sebagai bakacada di Pilkada 2024. Di antaranya I Gede Ngurah Patriana Krisna, I Made Suardana, I Nyoman Birawan, dan I Wayan Suardika.

Bergeser ke Pilkada Tabanan, Golkar juga menyiapkan empat nama sebagai kandidat bakal calon bupati. Di antaranya I Nyoman Wirya, Dewa Made Suamba Negara, Ni Made Meliani, dan I Wayan Sukaja.

Untuk Pilkada Denpasar, ada lima nama yang masuk bursa sebagai bakal calon wali kota dan diundang ke Jakarta. Di antaranya I Wayan Mariana Wandhira, Putu Oka Mahendra, Ida Bagus Gede Udiyana, I Wayan Subawa, dan Ketut Suwandhi.

Ketua DPD II Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara (1)
Ketua DPD II Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara (1) (Muhammad Fredey Mercury)

Kandidat Lama

Sementara untuk Pilkada Bangli, tercatat ada namatiga kandidat sebagai bakal calon bupati. Namun tidak ada satu pun yang menghadiri undangan DPP Golkar ke Jakarta.

Menurut Ketua DPD II Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara, tiganama yang diundang merupakan bakacada Pilkada 2020. Diantaranya Ida Bagus Giri Putra, I Wayan Gunawan, serta I Made Subrata.

"Itu yang dipanggil adalah yang dulu (2020) masuk dalam penjajakan bakal calon. Jadi bukan merupakan bakal calon untuk Pilkada 2024 ini," katanya, Minggu (7/4).

Saat ini Golkar Bangli belum menyusun terkait kandidat calon kepala daerah di Pilkada 2024. Alasannya karena syarat jumlah kursi untuk mengusung bakal calon masih kurang.

Dari syarat perolehan kursi di DPRD Bangli, Golkar tidak memenuhi 20 persen dari jumlah 30 kursi, atau minimal 6 kursi. Golkar Bangli pada Pileg 2024 hanya mampu meraih 5 kursi.

"Begitupun dari syarat perolehan suara, juga tidak mencapai 25 persen. Makanya kita perlu koalisi, dan kita akan memantapkan koalisi dulu. Kalau ada partai-partai lain yang mau gabung koalisi, baru nanti kira sampaikan," ujarnya.

Lantas apakah empat nama tersebut tetap akan digunakan ketika nantinya sudah ada koalisi? Winuntara mengatakan, nama-nama tersebut nantinya tetap akan disampaikan pada partai koalisi.

"Sementara nama-nama itu dari internal Partai Golkar Bangli, apakah nantinya diterima atau tidak," tandasnya. (mah/rtu/gus/weg/mit/mer)


Masuk Bursa Gubernur dan Bupati Buleleng

NAMA Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, masuk dalam bursa bakal calon Gubernur Bali dan Bupati Buleleng sekaligus. Lalu, mana yang akan dipilih?

Partai Golkar Buleleng telah sepakat untuk mengusung Sugawa Korry bertarung dalam Pilkada Buleleng 2024. Partai pun akan segera melakukan survei untuk menaikkan elektabilitas pria asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng tersebut.

Selain diusung dalam Pilkada Buleleng, nama Sugawa Korry juga sejatinya masuk dalam daftar bakal calon Gubernur Bali. Sugawa Korry masuk bursa Partai Golkar bersama SM Mahendra Jaya dan I Wayan Geredeg.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Sugawa Korry menyebut dirinya mengaku belum bisa menentukan. Iamenyerahkan sepenuhnya kepada hasil survei.

Bila saja hasil survei pria kelahiran 9 Juni 1957 itu lebih tinggi untuk maju pada Pilkada Buleleng, maka Sugawa Korry mengaku siap bertarung.

Ia bahkan menyebut telah menyusun berbagai program untuk Buleleng, yang pada intinya tidak berorientasi pada proyek melainkan pada rakyat.

"Kalau dari hati sendiri, saya belum bisa sampaikan (maju sebagai Gubernur Bali atau Bupati Buleleng). Nanti akan saya sampaikan berdasarkan hasil survei. Kemungkinan menjadi bupati ada, tapi kuncinya satu hasil survei," terangnya di Buleleng, Minggu (7/4).

Bagaimana dengan calon wakil bupati yang akan diajak bertarung pada Pilkada Buleleng 2024? Sugawa Korry masih enggan membeberkannya. Ia hanya mengaku sudah memiliki beberapa kandidat, dan akan diikutkan dalam survei.
Sugawa Korry menambahkan, survei akan dilakukan oleh internal partai dengan melibatkan lembaga independen. Survei akan dilakukan sebanyak tiga kali, dan akan dimulai pada Mei mendatang.

"Kami hanya minta kader di bawah untuk mulai melakukan sosialisasi. Sementara DPD Golkar II Buleleng dan Provinsi Bali melakukan penjajakan koalisi," terangnya.

Sementara Ketua DPD II Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi mengatakan, Sugawa Korry diusung untuk maju pada Pilkada Buleleng 2024 karena melihat pria tersebut merupakan sosok yang cerdas, berintelektual, dan memiliki banyak pengalaman di dunia politik.

Untuk itu Kresna Budi mengaku akan bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan survei Sugawa Korry.
"Harapan saya semua kader termasuk Sugawa Korry lebih banyak bermanfaat dan membangun untuk Buleleng. Jadi kebanggaan buat Partai Golkar Buleleng punya kader yang mampu berbuat lebih banyak untuk Buleleng," ucapnya.

Sementara terkait partai koalisi, Kresna Budi mengaku sedang dilakukan penjajakan, bahkan hingga ke Partai PDI Perjuangan. Pihaknya mengaku siap menerima bila ada kader besutan Megawati Soekarnoputri itu yang mau berpasangan dengan Sugawa Korry.

"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Apa yang sudah terjalin yang baik ya kita lanjutkan. Bila perlu PDIP jadi wakilnya Pak Nyoman, kenapa tidak. Ini kan harapan yang terbaik untuk masyarakat Buleleng," tandasnya. (rtu)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved