Berita Bangli

Keluarga Terpukul Kehilangan Anak Pertama di Bangli, Gusti Ayu Meninggal Sebelum Hari Ulang Tahun

Gusti Ayu TA meninggal dunia pada Sabtu 6 April 2024 pukul 08.50 Wita, saat menjalani perawatan di RS Surya Husada

Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi nyamuk demam berdarah - Keluarga Terpukul Kehilangan Anak Pertama di Bangli, Gusti Ayu Meninggal Sebelum Hari Ulang Tahun 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Kabar duka datang dari Kabupaten Bangli, Bali.

Seorang anak kelas II SD asal Lingkungan/Kelurahan Bebalang, Bangli meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bocah perempuan berusia 7 tahun itu diketahui bernama Gusti Ayu TA.

Korban meninggal dunia pada Sabtu 6 April 2024 pukul 08.50 Wita, saat menjalani perawatan di RS Surya Husada, Denpasar.

Baca juga: DBD Serang 2.372 Orang, Empat Meninggal, Dinkes Bali Masih Tunggu Kajian Wolbachia

Kondisi ini membuat pihak keluarga terpukul dan syok.

Sebab Gusti Ayu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Ia juga satu-satunya anak perempuan dari pasangan Gusti Ngurah Karmandita dan Luh Putu Pertamawati.

Lebih pilu lagi, Gusti Ayu meninggal beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya.

Padahal keluarga sudah berencana membuatkan perayaan ulang tahunnya serta memberikan hadiah spesial.

"Kami sempat menjanjikan akan merayakan ulang tahunnya yang ke delapan pada 28 April ini, serta janji mau memberi sepeda listrik,” tutur sang ibu lirih.

“Ternyata sebelum ulang tahun ia sudah lebih dulu meninggal dunia,” sambungnya dengan terbata.
Jenazah Gusti Ayu saat ini masih berada di RS Surya Husada.

Rencananya jenazah akan langsung diaben di Krematorium Bebalang pada Rabu 10 April 2024.

Luh Putu Pertamawati mengungkapkan, anaknya diketahui mengalami gejala panas pada Senin 1 April 2024.

Pagi harinya Gusti Ayu masih sempat berangkat ke sekolah. Namun pada sore harinya, ia mengeluh panas.

"Saya sempat berikan obat penurun panas. Namun kondisinya belum pulih. Anak saya mengalami mual dan muntah, serta suhu tubuhnya mencapai 41 derajat celsius. Pada hari Selasa kami bawa ke UGD di RS BMC Bangli," ungkapnya.

Gusti Ayu menjalani perawatan selama tiga hari di RS BMC.

Namun karena terus mengeluh sakit perut dan trombositnya turun drastis, pada Jumat 5 April 2024 sore Gusti Ayu akhirnya dirujuk ke RS Surya Husada.

"Sempat dicoba ke beberapa rumah sakit lainnya, tapi karena ruang PICU-nya juga penuh, sehingga dibawa ke RS Surya Husada. Namun pada Sabtu (6/4) pagi, anak saya dinyatakan meninggal dunia," lirihnya.

Berdasarkan diagnosa dokter, Gusti Ayu disebutkan meninggal karena mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS).

Ayah almarhum, Gusti Ngurah Karmandita menambahkan, beberapa tetangga sekitar rumah ada yang sempat terkena DBD, dan telah dilakukan fogging oleh petugas Dinas Kesehatan.

Begitupun kediamannya, juga mendapat fogging pada Minggu 7 April 2024 pagi.

"Informasi dari pihak rumah sakit, memang saat ini sedang musim DBD. Banyak anak-anak yang juga kena," imbuhnya.

Gusti Karmandita berharap kepada orangtua lainnya, agar selalu waspada ketika anaknya sakit dan segera mendapat pertolongan cepat.

Sehingga segera diketahui dan dipastikan apa penyakit yang dialami anak.

"Apakah memang DBD atau diakibatkan penyakit lain, baiknya segera diperiksakan ke dokter. Karena DBD erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Mudah-mudahan tidak terjadi pada anak-anak lainnya. Tyang sendiri sudah mengikhlaskan," ucapnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved