Berita Bangli

Janji Ultah & Hadiah Sepeda Listrik Belum Terealisasi, Bocah 7 Tahun di Bangli Meninggal Akibat DBD

anak kelas II SD asal Lingkungan/Kelurahan Bebalang, Kecamatan/Kabupaten Bangli meninggal akibat DBD

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury
FOTO KENANGAN - Gusti Ngurah Karmandita menunjukkan foto anaknya semasa hidup, Gusti Ayu TA, saat ditemui di rumah duka Kelurahan Bebalang, Bangli, Minggu (7/4). 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Setelah menyebabkan satu korban meninggal di Kabupaten Gianyar, kini kembali satu anak menghembuskan napas terakhirnya akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kali ini korbannya seorang anak kelas II SD asal Lingkungan/Kelurahan Bebalang, Kecamatan/Kabupaten Bangli.

Bocah perempuan berusia 7 tahun itu diketahui bernama Gusti Ayu TA.

Korban meninggal dunia pada Sabtu (6/4) pukul 08.50 Wita, saat menjalani perawatan di RS Surya Husada, Denpasar.
Ibu almarhum Gusti Ayu TA, Luh Putu Pertamawati mengungkapkan, anaknya diketahui mengalami gejala panas pada Senin (1/4).

Pagi harinya Gusti Ayu masih sempat berangkat ke sekolah.

Namun pada sore harinya, ia mengeluh panas.

"Saya sempat berikan obat penurun panas. Namun kondisinya belum pulih. Anak saya mengalami mual dan muntah, serta suhu tubuhnya mencapai 41 derajat celsius. Pada hari Selasa kami bawa ke UGD di RS BMC Bangli," ungkapnya saat ditemui Minggu (7/4).

Gusti Ayu menjalani perawatan selama tiga hari di RS BMC. Namun karena terus mengeluh sakit perut dan trombositnya turun drastis, pada Jumat (5/4) sore Gusti Ayu akhirnya dirujuk ke RS Surya Husada.

"Sempat dicoba ke beberapa rumah sakit lainnya, tapi karena ruang PICU-nya juga penuh, sehingga dibawa ke RS Surya Husada. Namun pada Sabtu (6/4) pagi, anak saya dinyatakan meninggal dunia," lirihnya.

Baca juga: Pemudik Meningkat, Trip Penyebrangan di Padang Bai Ditambah

Berdasarkan diagnosa dokter, Gusti Ayu disebutkan meninggal karena mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS).

Kondisi ini tentu membuat pihak keluarga terpukul. Sebab Gusti Ayu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Ia juga satu-satunya anak perempuan dari pasangan Gusti Ngurah Karmandita dan Luh Putu Pertamawati.

"Kami sempat menjanjikan akan merayakan ulang tahunnya yang ke delapan pada 28 April ini, serta janji mau memberi sepeda listrik. Ternyata sebelum ulang tahun ia sudah lebih dulu meninggal dunia,” tutur sang ibu dengan nada terbata-bata.

Jenazah Gusti Ayu saat ini masih berada di RS Surya Husada. Rencananya jenazah akan langsung diaben di Krematorium Bebalang pada Rabu (10/4).

Ayah almarhum, Gusti Ngurah Karmandita menambahkan, beberapa tetangga sekitar rumah ada yang sempat terkena DBD, dan telah dilakukan fogging oleh petugas Dinas Kesehatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved