Profil
Sosok Gung Oka, Penjual Sate Kambing Terkenal di Gunaksa, Meninggal di Hari Pernikahan Anaknya
Sosok Anak Agung Gde Oka dari Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Tadi (kemarin) pagi jam dua dini hari, beliau masih ada terlihat menyiapkan acara mebat. Karena hari ini (kemarin) acara pernikahan anaknya," ujar Anak Agung Anom Aditya, kerabat mendiang.
Sekitar pukul 03.00 Wita, Agung Oka tidak kunjung terlihat. Padahal saat itu warga sudah mebat menyiapkan hidangan untuk acara pernikahan.
Baca juga: Keluarga Ungkap Keanehan Ini, AA Gde Oka Meninggal Tepat Hari Pernikahan Putranya di Klungkung
"Pagi hari saat persiapan ke acara meminang, baru keluarga dapat informasi mengejutkan, beliau ditemukan meninggal dunia," ungkapnya.
Ia tidak mengetahui secara pasti kenapa Agung Oka sampai berada di tegalan warga di wilayah Desa Sampalan Tengah.
Ini karena jarak rumah Agung Oka, sampai di lokasi ditemukannya meninggal jaraknya cukup jauh sekitar 800 meter.
Tidak jauh dari jenazah Gung Oka, ditemukan sepeda motornya terparkir. Di sepeda motor itu tergantung minuman kaleng susu murni dan minuman vitamin C.
"Nah itu yang masih kami belum ketahui. Kenapa beliau bisa berada di sana. Jarak rumah dengan lokasi ditemukannya meninggal sekitar 800 meter," ungkapnya terheran.
Tak Ada Tanda Kekerasan
Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, jenazah Anak Agung Gde Oka dibawa ke instalasi pemulasaran jenazah (IPJ) RSUD Klungkung untuk pemeriksaan luar.
Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiyasa menjelaskan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Agung Oka.
"Jenazah masuk ke IPJ sekitar pukul 08.00 Wita. Tidak Ada tanda-tanda kekerasan," ujar Gusti Putu Widiyasa.
Namun ia mengungkapkan, ada darah yang keluar dari hidung Anak Agung Gde Oka. Meskipun demikian, pihaknya tidak dapat memastikan penyebab kematian dari Anak Agung Gde Oka.
Penyebab kematian diketahui jika dilakukan autopsi terhadap jenazah.
"Berdasarkan keterangan dokter di IPJ, darah yang keluar disebabkan karena pembuluh darahnya pecah," jelas Gusti Widiyasa. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.