Berita Bali

WAYAN Teka Kaget Dapati Istri di Kamar Mandi Dalam Gelap, Diduga Putus Asa Masalah Penyakitnya!

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menuturkan, korban nekat akhiri hidup di kamar mandi dengan menggunakan selendang.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
(Ist/Humas Polresta Denpasar)
Jenazah Wayan Sukerti saat berada di RSUD Wangaya. Nekat akhiri hidup di kamar mandi. 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang wanita paro baya, Ni Wayan Sukerti (58) nekat akhiri hidup di kediamannya, Jl. Pulau Biak I, Denpasar.

 

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh suaminya, Wayan Teka (76) pada Jumat 19 April 2024 sekitar pukul 01.30 Wita.

 

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menuturkan, korban nekat akhiri hidup di kamar mandi dengan menggunakan selendang.

 

“Korban ditemukan oleh suaminya, gantung diri di kamar mandi dengan menggunakan selendang yang diikatkan pada tembok kamar mandi,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Jumat 19 April 2024.

 

Pengakuan Wayan Teka kepada petugas, sebelumnya dia dan istrinya, Sukerti berada di dalam kamar. Dia, meminta istrinya untuk segera tidur.

 

Selanjutnya, Wayan Teka terbangun pada Jumat 19 April 2024 sekitar pukul 01.30 Wita dan tak mendapati istrinya di dalam kamar.

Baca juga: ASMARA Buat Gede DS Nekat Akhiri Hidup, Sudah 3 Kasus Karangasem Serupa Tahun 2024

Baca juga: PILU! Hendak Pulang Sekolah, Hadi Malah Kecelakaan & Terlindas Truk Hingga Meninggal Dunia 

Ilustrasi mayat - Seorang wanita paro baya, Ni Wayan Sukerti (58) nekat akhiri hidup di kediamannya, Jl. Pulau Biak I, Denpasar.
Ilustrasi mayat - Seorang wanita paro baya, Ni Wayan Sukerti (58) nekat akhiri hidup di kediamannya, Jl. Pulau Biak I, Denpasar. (Tribun Bali/Prima)

 

Wayan Teka kemudian melihat korban di kamar mandi, yang kala itu lampu dalam keadaan padam.

 

Usai dinyalakan, Wayan Teka justru mendapati istrinya, Wayan Sukerti telah tergantung di pintu kamar mandi.

 

“Saat saksi terbangun melihat korban tidak ada di dalam kamar, kemudian saksi melihat korban di kamar mandi dan saat itu lampu tidak hidup.

 

Kemudian saksi menyalakan lampu dan saat lampu hidup, saksi kaget melihat korban sudah tergantung di pintu kamar mandi,” tutur Kasi Humas Polresta Denpasar. 

 

Selanjutnya, Wayan Teka memanggil cucunya, KAF (16) untuk membantu mengevakuasi korban.

 

Korban dievakuasi oleh Wayan Teka dan cucunya, KAF dengan cara memotong selendang dengan pisau dapur untuk selanjutnya dibaringkan di kasur.

 

Kepada petugas, KAF mengaku mendengar suara layaknya orang tersedak saat korban diturunkan untuk evakuasi.

 

Jenazah Wayan Sukerti saat berada di RSUD Wangaya. Nekat akhiri hidup di kamar mandi.
Jenazah Wayan Sukerti saat berada di RSUD Wangaya. Nekat akhiri hidup di kamar mandi. ((Ist/Humas Polresta Denpasar))

“Saat diturunkan saksi mendengar suara korban seperti orang keselek. Kemudian saksi membantu kakek menurunkan korban, dengan cara memotong selendang yang digunakan gantung diri menggunakan pisau dapur, selanjutnya ditidurkan di kasur,” jelas AKP Sukadi.

 

Selanjutnya, mereka menghubungi keluarga lainnya guna memberitahukan kejadian tersebut.

 

Pasalnya, jasad Wayan Sukerti kemudian dibawa ke RSUD Wangaya dengan menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar.

 

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menerangkan, menurut keterangan Wayan Teka dan cucunya, KAF, korban nekat akhiri hidup lantaran tak kuat menanggung penyakitnya,

 

Pasalnya, korban menderita penyakit asam lambung dan jantung sejak lama. Korban telah berupaya untuk melakukan pengobatan. Namun, tak kunjung sembuh.

 

“Korban sampai bunuh diri dengan cara gantung diri diduga karena mengalami sakit asam lambung dan sakit jantung yang sudah lama dan sudah berobat tetapi tidak kunjung sembuh,” pungkas Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved